oleh

Legislatif Sebut Mimika Paling Siap Jadi Ibu Kota Papua Tengah

Pemda Diminta Bentuk Tim Bersama DPRD Guna Kesiapan Ibu Kota Papua Tengah

TIMIKA – Selama ini baik pimpinan maupun anggota DPRD hanya mengikuti perkembanganya lewat pemberitaan di media massa maupun isu yang berkembang di tengah masyarakat. Namun, untuk keterlibatan secara langsung belum terlibat soal perjuangan pembentukan Provinsi Papua Tengah ini. Untuk hal inilah, Wakil Ketua II DPRD, Yohanis Felix Helyanan, Senin (21/20/2022) berharap agar baik DPRD maupun Pemda Mimika bisa membentuk tim untuk menanggapi isu-isu yang berkembang soal pembentukan Provinsi Papua Tengah ini.

Politisi yang akrab disapa Jhon Tie ini mengatakan, jika ada informasi soal Kabupaten Nabire yang ingin menjadi calon ibu kota Provinsi Papua Tengah, merupakan bentuk dari perjuangan kabupaten-kabupaten yang ada di wilayah adat Meepago.

Pemda Mimika yang sejak awal sudah berjuang kata dia, harus lebih pro aktif lagi untuk melobi pemerintah pusat dengan membentuk tim khusus persiapan Mimika sebagai ibu kota Papua Tengah. Sebab menurutnya, pemilihan Mimika sebagai ibu kota sudah sangat tepat.

Dari berbagai sektor menurutnya, Mimika sudah sangat siap terutama infrastruktur.  “Ini pemerintah kami (Kabupaten Mimika) sudah sangat siap, artinya kami lihat setiap kegiatan-kegiatan APBD yang berjalan di semua itu kelihatan menjurus persiapan ke pemekaran provinsi terutama itu menjadi calon ibu kota provinsi (Papua Tengah) ini,” jelasnya.

Pemerintah pusat lanjutnya, bahkan sudah melihat kesiapan Mimika. Dengan kesiapan ini, Jhon Tie mendorong Pemda Mimika terus proaktif dalam menjalin koordinasi dengan pemerintah pusat. “Alangkah baiknya dalam waktu dekat, tim legislatif dan eksekutif menyikapi hal ini secara serius, karena kalau kita tidak serius jangan sampai nanti kita menyesal di kemudian hari,” ungkap Jhon Tie.

Hal senada juga diutarakan Politisi Partai Hanura, Saleh Al Hamid. Ia mengatakan, Pemda Mimika harus lebih serius lagi dalam melakukan lobi dengan melibatkan DPRD sebagai bagian dari pemerintahan sesuai amanat Undang Undang Nomor 32 tentang Pemerintah Daerah.

Mimika ditegaskan Saleh, tidak diragukan lagi soal kesiapan menjadi ibu kota. Dari sisi fasilitas dan infrastruktur mulai dari infrastruktur perhubungan dengan adanya bandara berskala internasional, pelabuhan laut, potensi wilayah dan penduduk yang potensial serta kekayaan sumber daya alam yang melimpah.

Berbeda menurut Saleh, dengan Nabire yang tentunya belum bisa menandingi Mimika yang sejak dulu sudah menjadi kabupaten penyangga tidak hanya untuk kabupaten di Provinsi Papua Tengah tapi kabupaten lainnya.

Agar semakin menguatkan, ia berharap adanya tim bersama dengan DPRD sebagai representasi dari masyarakat Mimika dan memiliki kekuatan politik tidak hanya di tingkat kabupaten tapi sampai pusat sehingga bisa membantu dalam proses penetapan ibu kota Provinsi Papua Tengah. Apalagi RUU pemekaran merupakan inisiatif dari Komisi II DPR RI.(*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed