TIMIKA, pojokpapua.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mimika mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) penggunaan aplikasi Sirekap untuk Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Rabu (20/11/2024) di Hotel Timika Raya. Langkah ini dilakukan untuk memastikan akurasi dan transparansi dalam penghitungan suara pada Pilkada 2024, sekaligus meminimalisir potensi kekacauan selama proses pleno.
Bimtek dihadiri oleh petugas KPPS dari distrik wilayah pegunungan, seperti Alama, Hoeya, Tembagapura, dan Jila, dengan masing-masing TPS mengirimkan dua perwakilan KPPS serta Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS). Pelatihan untuk distrik pesisir, pinggiran, dan kawasan kota akan dilanjutkan pada hari berikutnya.
Koordinator Divisi Teknis dan Data KPU Mimika, Budiono Muchie, menjelaskan bahwa aplikasi Sirekap dirancang untuk membantu KPPS dan Panitia Pengawas Distrik (PPD) mendokumentasikan hasil perhitungan suara secara digital. Dengan teknologi ini, hasil perhitungan suara di TPS langsung diunggah dan dapat diakses hingga tingkat nasional.
“Sirekap memungkinkan data dari TPS terdokumentasi dengan baik sehingga mengurangi potensi kekacauan atau kesalahan di tingkat pleno berikutnya. Ini mendukung pelaksanaan Pilkada yang damai dan transparan,” kata Budi.
Aplikasi ini juga dirancang agar tetap dapat digunakan di wilayah tanpa jaringan internet. Data akan otomatis tersimpan di perangkat dan dapat diunggah begitu sinyal tersedia, sehingga meminimalkan risiko gangguan teknis di daerah terpencil.
Setiap petugas KPPS diwajibkan memiliki akun aplikasi Sirekap dan memahami prosedur penggunaannya. Aplikasi ini menggunakan teknologi Optical Character Recognition (OCR) untuk mengonversi tulisan tangan pada formulir C1 Plano menjadi data digital.
Tahapan Proses, pertama KPPS mengisi formulir C1 Plano sesuai hasil penghitungan suara. Kedua, formulir difoto menggunakan aplikasi Sirekap. Ketiga, data diunggah ke server aplikasi, memungkinkan KPU RI untuk memantau hasil secara real-time. Keempat, asil yang diunggah dijadikan dasar rekapitulasi di tingkat pleno selanjutnya.
“Dengan aplikasi ini, kita bisa memastikan proses penghitungan suara lebih cepat, akurat, dan transparan,” tambah Budi.
Selain akurasi data, aplikasi ini meningkatkan efisiensi kerja KPPS dan memberikan akses kepada publik untuk memantau hasil suara secara real-time. Aplikasi juga dilengkapi dengan fitur verifikasi data untuk meminimalkan potensi kesalahan.
KPU berharap pelatihan ini dapat memastikan kesiapan KPPS dalam mendokumentasikan hasil suara, sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap proses pemilu. “Kami ingin seluruh petugas memahami tanggung jawab mereka agar Pilkada berjalan lancar dan damai,” pungkas Budi.(*)
Komentar