TIMIKA – Pembangunan sarana infrastruktur menjadi kebutuhan utama masyarakat Distrik Kuala Kencana. Kebutuhan itu diutarakan masyarakat dalam rapat dengar pendapat (hearing) yang digelar oleh Komisi A DPRD Mimika dengan Distrik Kuala Kencana, Kamis (17/03/2022).
Kepala Distrik (Kadistrik) Kuala Kencana, Septinus Timang mengungkapkan, Musrenbang distrik sudah digelar dan menghasilkan usulan program dimana 54 program adalah bidang infrastruktur. Lainya sosial budaya, ekonomi, pendidikan dan kesehatan.
“Untuk usulan distrik yang masih berkaitan dengan infrastruktur seperti perbaikan jalan lingkungan, pasar, pembangunan rumah layak huni,” ujarnya.
Lainya yang diusulkan oleh masyarakat yakni permintaan bibit ternak, pertanian dan pendidikan yakni pendirian SMA untuk melayani pelajar SMA di sekitar wilayah Distrik Kuala Kencana. Ini untuk memudahkan karena selama ini pelajar harus ke Kota Timika.
Selain itu usulan lainya adalah pendirian satu Puskesmas sebab selama ini masyarakat di Distrik Kuala Kencana harus mendapatkan pelayanan kesehatan di kota seperti Puskesmas Timika Jaya, Puskesmas Jili Yale, RSUD dan RSMM.
Hal yang sama juga diungkapkan Edward Pentury selaku Kepala Kelurahan Karang Senang. Kata dia, ada beberapa usulan program yang sangat diharapkan warga yakni jalan lingkungan. Ada beberapa RT yang membutuhkanya, seperti akses masuk ke Kompi B sepanjang kurang lebih 1 kilometer lebih ini bisa diakomodir sebab selalu diusulkan dalam Musrenbang.
Masyarakat juga meminta pembenahan Pasar SP 3 agar bisa mengakomodir pedagang yang selama ini berjualan di pinggir jalan.
Selanjutnya soal relokasi pemakaman umum di SP 3 karena kerap kebanjiran dan sudah penuh. Usulan ini disampaikan masyarakat dan pemerintah distrik dengan harapan bisa diperjuangkan oleh DPRD Mimika.
Staf Distrik Kuala Kencana, Ignatius Kilangin menyebut usulan yang dimasukan lewat Musrenbang ini terus diajukan berulang kali. Bahkan sampai tiga kali diajukan dalam Musrenbang namun tidak dijawab. Maka, ia harap dengan kehadiran para anggota dewan ini bisa melihat persoalan yang terus berulang dan tidak terjawab. “Ini bukan persoalan baru, semua masalah yang lama, karena itu-itu saja dan tidak pernah terjawab,” ujarnya.
Usulan lain datang dari Kepala Kampung Utikini I, Luther Karaginal berharap ada bantuan perumahan layak huni untuk masyarakat.
Menanggapi beberapa usulan ini, Ketua Komisi A DPRD, Daud Bunga
setelah melakukan hearing di Distrik Mimika Baru, Mimika Timur kini di Distrik Kuala Kencana. Hearing ini kata dia adalah moment yang paling tepat untuk berdiskusi soal permasalahan yang dialami oleh kampung, lurah dan distrik. Ketika distrik sudah menjadi OPD, maka ini adalah ujung tombak pelayanan kepada masyarakat.
Komisi A yang membidangi pemerintah, politik dan hukum sehingga sangat penting kata dia hubungan antara pihak distrik dengan pihaknya perlu didekatkan. Karena kadang-kadang ada usulan tingkat distrik yang tidak nyambung dengan legislatif terutama yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Lanjut Daud, yang harus diperhatikan dalam usulan distrik, selain pembangunan yang sudah berjalan dengan sangat baik, juga harus diimbangi dengan pengembangan sumber daya manusia.
Dalam kesempatan ini, Politisi Partai Nasdem ini juga mengungkapkan jika ketika menyusun kegiatan maka Banggar DPRD tidak bisa mengintervensi. Maka ia harapkan agar kampung, kelurahan dan distrik perlu pro aktif untuk usulan program .
Wakil Ketua Komisi A, Nathaniel Murib menyebut soal pasar SP3 ini pihaknya sudah berulang kali memperjuangkanya agar lokasi ini direhab. Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengungkap jika memang lokasi pasar ini harus direnovasi. Namun, para pedagang dengan kios mereka di pinggir jalan harus dibongkar dulu karena keberadaan mereda menutup para pedagang lokal.
Untuk persoalan lainya seperti pembangunan jalan lingkungan warga maupun perumahan layak huni kepada masyarakat lokal sebut Nathaniel, juga terus diperjuangkan oleh dewan melalui pokok pikiran (Pokir). Namun, dengan keterbatasan anggaran juga, maka baru beberapa lokasi yang mendapat program tersebut.
Anggota Komisi A lainya, Thobias Maturbongs mengungkapkan jika pihaknya terus pro aktif untuk mengusulkan apa yang menjadi aspirasi masyarakat. Selain lewat Pokir, para dewan juga akan mengingat apa yang menjadi usulan masyarakat untuk dipertanyakan terus pada pemerintah apabila memang belum direalisasikan.
Sementara itu, H Iwan Anwar mengungkap jika Distrik Kuala Kencana ini unik. Hal ini disebabkan karena wilayah distrik ini ternyata memiliki beberapa hal yang timpang dengan wilayah Kuala Kencana itu sendiri. Seperti pembangunan di Kuala Kencana yang sangat maju dan berbanding terbalik dengan di wilayah sebelum masuk Kuala Kencana. Melihat hal ini, kadistrik harus mengkoordinasikan persoalan yang sudah tidak menjadi rahasia umum.
H Iwan juga berharap agar dalam kegiatan Musrenbang, pihak distrik bisa mengundang wakil rakyat di Daerah Pemilihan (Dapil) seperti Dapil 5 agar usulan dari masyarakat ini bisa sinkron dengan yang diusulkan oleh legislatif. DPRD sebutnya juga hanya memperjuangkan aspirasi masyarakat lewat Pokir. “Perlu ada sinkronisasi dengan kita DPRD, Pokir kita terbatas, harus ada namanya skala prioritas,” jelasnya.
Selain masalah pembangunan, yang perlu diperhatikan juga adalah pemberdayaan sumber daya manusia, seperti mama-mama penganyam noken. Masalah lainya yang juga harus diperhatikan yakni kasus kriminal akibat Miras yang harus dikurangi dengan mengaktifkan karang taruna maupun kegiatan ibu-ibu di PKK. “Terkadang kita membangun tapi tidak berpikir bagaimana mengubah pola pikir warga kita,” ujarnya. (*)











Komentar