TIMIKA – Senator asal Papua, Yorrys Raweyai yang menjabat sebagai Ketua Komite II DPD RI sekaligus Ketua MPR For Papua menemui Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Mimika membahas beberapa isu yang sedang berkembang di Papua lewat kegiatan reses anggota DPD RI pada Masa Sidang III Tahun Sidang 2021-2022.
Di depan Forkopimda dan pimpinan OPD lingkup Pemda Mimika yang hadir, Yorrys menekankan beberapa isu dinamika dan perkembangan yang terjadi di Papua. Diantaranya soal pembentukan daerah otonom baru atau pemekaran serta kekerasan yang terjadi di Papua baik yang melibatkan masyarakat sipil maupun aparat keamanan.
Sebagai Ketua MPR For Papua, Yorrys menyatakan DPD RI komitmen hadir sebagai solusi selesaikan persoalan Papua. “Ini masalah yang perlu dipikirkan secara serius dan punya presepsi yang sama,” terangnya.
Salah satu hal yang disoroti Yorrys adalah mengenai persoalan kekerasan yang menurutnya akhir-akhir ini semakin menonjol dan akhirnya menyebabkan terjadinya pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Kasus terbaru yang disorot adalah pembunuhan anak kecil.
Yorrys meminta aparat lebih transparan. Apalagi konsep Panglima yang sudah merubah konsep penyelesaian Papua melalui Operasi Damai Cartenz harus didukung oleh seluruh komponen TNI. “Jangan itu sudah dicanangkan, tapi kekerasan masih terjadi yang sebetulnya bisa menyebabkan terjadinya pelanggaran HAM,” tuturnya.
Masalah Papua sekarang ini kata Yorrys, hampir menjadi masalah dunia sehingga sangat sensitif jadi perlu penanganan yang professional dan melihat persoalan secara komprehensif. Ia menegaskan hal tersebut untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Namun di sisi lain pula, masyarakat pula tidak boleh menanggapi secara berlebihan langkah yang dilakukan aparat seperti pengiriman pasukan ke Papua. “Kita jangan melihat ada pengiriman pasukan terus kita bilang ini penambahan. Inikan rotasi rutinitas TNI. Anggota diluar dari pada yang organik, itu mereka biasa penugasan dari 8 bulan sampai 1 tahun, kemudian harus dirotasi atau diganti. Kita mesti lihat dia datang, ada yang keluar,” tegasnya.(*)
Komentar