TIMIKA, pojokpapua.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mimika mengonfirmasi bahwa berkas pendaftaran bakal Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Mimika, Maximus Tipagau dan Peggi Patricia Pattipi (MP3), dinyatakan lengkap. Dengan ini, pasangan MP3 dapat melanjutkan tahapan berikutnya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Proses pendaftaran ini berlangsung pada Kamis, 29 Agustus 2024, ketika Paslon MP3 mendatangi Kantor KPU Mimika. Mereka didampingi oleh para ketua dan sekretaris partai pengusung, termasuk dari Partai Perindo, NasDem, PKB, Partai Golkar, dan Partai Hanura, serta didampingi oleh pasangan masing-masing dan massa pendukungnya. Meskipun ada beberapa ketidakhadiran dari partai pendukung seperti Partai Gerindra dan PSI, dukungan dari partai-partai tersebut tetap dikonfirmasi melalui video conference.
Ketua KPU Mimika, Dete Abugau, menyatakan bahwa berkas pendaftaran Paslon MP3 telah diverifikasi dan dinyatakan lengkap, meskipun ada ketidakhadiran dari beberapa pengurus partai pendukung. “Berkas pendaftaran sudah lengkap. Meski ketua Gerindra dan sekretaris PSI tidak hadir, kami sudah mendapatkan konfirmasi dukungan melalui video conference,” jelas Dete.
Fransiskus Xaverius Ama Bebe Bahy, Koordinator Divisi Teknis KPU Mimika, juga mengonfirmasi bahwa berkas pendaftaran MP3 telah diterima sepenuhnya. Selain itu, KPU telah memberikan rekomendasi untuk pemeriksaan kesehatan bagi Paslon ini, sebagai bagian dari proses verifikasi lanjutan.
Setelah berkas pendaftaran dinyatakan lengkap, Maximus Tipagau menegaskan kesiapan dirinya untuk maju dalam Pilkada. Ia menyoroti pentingnya pembangunan yang merata di seluruh wilayah Mimika, mulai dari pesisir hingga pegunungan. Dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Mimika tahun 2024 yang mencapai Rp 7,5 triliun, Maximus berkomitmen untuk memaksimalkan penggunaan dana tersebut demi kesejahteraan masyarakat.
Maximus juga menekankan perlunya pembenahan dalam alokasi dana Otonomi Khusus yang selama ini belum berjalan dengan optimal. “Kebijakan Otonomi Khusus tidak jalan. Saya optimis dengan visi dan misi saya, yang fokus pada pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan transportasi gratis untuk Orang Asli Papua,” ungkap Maximus.
Sementara itu, Peggi Patricia Pattipi menyatakan bahwa mereka adalah pasangan Otonomi Khusus yang diinginkan oleh masyarakat asli Papua. Peggi menekankan pentingnya keterwakilan perempuan dalam pemerintahan, dengan mengatakan bahwa Maximus memilihnya sebagai wakil bupati untuk menjawab dan melindungi suara perempuan Papua.
“Kami berdua adalah pasangan Otsus yang diinginkan oleh masyarakat asli Papua. Gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati harus orang asli Papua. Maximus memilih saya sebagai wakil bupati karena ia menghargai suara perempuan,” jelas Peggi.
Dengan ini, pasangan MP3 menjadi simbol keterwakilan Orang Asli Papua, khususnya perempuan, dalam upaya mengurus pemerintahan di Papua Tengah, memberikan harapan baru bagi masyarakat untuk masa depan yang lebih baik.(*)
Komentar