TIMIKA, pojokpapua.id – Euforia pesta demokrasi semakin terasa. Meski begitu, para peserta maupun penyelenggara diingatkan untuk tetap memperhatikan dampak lingkungan akibat limbah yang dihasilkan selama Pemilu.
Hal ini menjadi atensi khusus dari Senator asal Papua, Yorrys Raweyai yang kini duduk di Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia dalam kunjungan kerjanya ke Mimika pada Selasa (30/1/2024).
Dalam pertemuan bersama Pemkab Mimika, Bawaslu dan KPU Mimika, Yorrys mengatakan Pemilu tentu memberi dampak lingkungan karena banyaknya sampah yang dihasilkan. Sebab para peserta masih menggunakan alat peraga kampanye berupa baliho dan itu jumlahnya cukup banyak.
Untuk itu, Yorrys berharap seluruh perangkat yang ada di daerah terutama Pemkab Mimika, KPU dan Bawaslu bisa berkoordinasi dalam hal penanganan dampak lingkungan.
“Begitu habis pemilu, sampah plastik pasti banyak. Apalagi kita masih jadi sorotan dunia, kemudian sampah lain, kita lihat kayu dan sebagainya dan sampai sejauh mana KPU dan Bawaslu mampu menerapkan mekanisme pemilihan yang baik dan benar dan ditopang oleh Pemda,” jelasnya.
Selain itu, Yorrys juga ingin memastikan persiapan Pemilu di Kabupaten Mimika dan juga Provinsi Papua Tengah. Sejauh mana kesiapan KPU dan Bawaslu sebagai penyelenggara. Terlebih pelaksanaan Pemilu di daerah yang rawan konflik. “Saya tanya pertama bahwa, ada konflik di dua kabupaten di gunung, apakah tetap dilaksanakan walaupun sistem noken atau memang ada antisipasi lain,” tandasnya.
Ia juga mendapat informasi, rencana pemindahan tempat rekapitulasi untuk Provinsi Papua Tengah dari Nabire ke Kabupaten Mimika. Namun informasi ini kata dia belum ada kepastikan, dan jika itu terjadi menurutnya tidak menjadi persoalan karena tentunya ada pertimbangan tertentu dari penyelenggara.(*)
Komentar