TIMIKA – Masih dalam agenda reses tahap satunya, Anggota DPRD Mimika, Yustina Timang mengadakan pertemuan dengan para wartawan sehari-hari bertugas di Kantor DPRD.
Pertemuan yang dikemas sederhana ini dilangsungkan di Hotel dan Resto 66 Cenderawasih, Rabu (29/03/2022).
Dihadapan para wartawan, Yustina Timang
yang juga Politisi Partai Nasdem ini mengajak ke depanya hubungan antara wartawan dengan anggota dewan bisa terjalin lebih harmonis lagi.
“Ke depanya saya harap hubungan kita antara wartawan dan anggota dewan bisa lebih baik lagi. Masing-masing dewan ini berbeda, maka ini akan dijadikan pelajaran ke depan agar komunikasi kita bisa lebih baik lagi,” jelasnya.
Anggota Komisi A DPRD Mimika ini mengatakan dengan adanya wartawan yang memberitakan kegiatan dewan, maka hal ini akan diketahui secara luas oleh masyarakat karena apa yang dilakukan oleh dewan adalah untuk membangun Mimika.
“Mari membangun hubungan yang lebih harmonis lagi. Mari saling menghargai dan menghormati dalam tugas dan tanggung jawab kita masing-masing. Kita adalah mitra timbal balik,” jelasnya.
Yustina mengatakan di era teknologi ini, perputaran informasi juga semakin cepat. Untuk itulah, agar informasi bisa tersampaikan ke tengah masyarakat, maka dua belah pihak ini baik dewan maupun wartawan saling membutuhkan.
“Berbagi bersama informasi demi pembangunan kita ke depan di mana para insan pers juga bagian dari masyarakat
selama mengadakan reses baru kali ini bisa bersama dengan wartawan pos DPRD,” jelasnya.
Pada agenda pertemuan kali ini, beberapa wartawan menyampaikan usulan yang salah satunya datang dari wartawan senior, Hadmarus Waka. Marus mengapresiasi digelarnya pertemuan kali ini. Kata dia, hal ini merupakan sebuah penghargaan yang besar bagi wartawan karena selama ini baru ada tiga dewan yang melakukan giat yang sama.
“Dari 35 Anggota dewan baru tiga dewan yang melakukan reses bersama wartawan yakni almarhum Robby Kamaniel Omaleng, Saleh Al Hamid dan Yustina Timang, ini merupakan penghargaan yang besar untuk kami,” ungkap Marus.
Hal yang sama juga diungkapkan wartawan senior lainya, Husyen Abdillah atau yang bisa disapa Opa. Opa juga mengapresiasi pertemuan ini sebab wartawan paham apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, karena setiap hari bertugas di lapangan dan ada di tengah masyarakat. Dengan bertemu wartawan seperti kali ini, dewan juga bisa langsung mendengarkan apa yang menjadi persoalan di tengah masyarakat.
Apresiasi yang sama pun datang dari wartawan Aloysius Namsa yang mengatakan reses Anggota DPRD yang bertemu dengan para wartawan memang sangat jarang dilakukan.
Usulan lain datang dari wartawan Tora Immanuel yang mengatakan jika peran media untuk mengekspos pembangunan, juga melakukan kontrol terhadap fungsi dewan. Untuk itu ia harap agar wartawan diberdayakan, seperti dimasukan dalam usulan Pokir dewan untuk mendukung aktivitas pemberitaan.
Beberapa usulan lain seperti usulan untuk ada Perda penjualan lem aibon
mama-mama Papua mengeluh karena penjual di pasar sudah menjual sagu, pinang dan panganan lokal, mama-mama Papua bingung untuk jualan apa.
Lainya yakni di Kelurahan Kamoro Jaya SP 1 masyarakat sudah sangat banyak, luas wilayahnya besar sehingga harus dimekarkan menjadi satu kampung atau kelurahan.
Agenda DPRD yang diliput juga diharapkan ada kontribusi juga untuk para rekan media dengan dukungan anggaran walaupun nilainya tidak besar, juga dengan agenda reses.
Usulan yang menguak dari pertemuan ini juga masalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan kekerasan anak. Namun, Yustina mengatakan belum komunikasi dengan dinas terkait soal penanganan kasus-kasus KDRT dan kekerasan anak ini. Kata dia, ibu dan anak adalah kaum lemah, maka kemungkinan bisa ada Perda untuk perlindungan ibu dan anak. Berdasarkan informasi juga dalam waktu dekat akan ada rolling Alat Kelengkapan Dewan (AKD), maka diharapkan Bapemperda nantinya bisa mengusulkan Perda inisiatif sebelum masa tugas periode dewan habis di tahun 2024.
Menanggapi usulan-usulan ini, Yustina mengatakan sebagai anggota DPRD yang baru bekerja 2 tahun ini, memang sebelum ini saya belum pernah bersentuhan langsung dengan pers. “Namun saya sendiri tidak alergi dengan pers,” imbuhnya. (*)
Komentar