TIMIKA – Perjuangan Anggota DPRD Mimika Herman Gafur, SE untuk mengakomodir aspirasi masyarakat melalui pengajuan Pokok Pikiran (Pokir) tahun lalu direalisasikan pada 2022. Pokir yang terealisasi tahun ini yang diperjuangkan oleh Politisi Partai Bulan Bintang (PBB) ini di bidang infrastruktur mulai pembangunan jalan warga, pengaspalan jalan, pembangunan jembatan, sarapan drainase, ruangan kelas dan pembangunan kamar mandi untuk Pondok Pesantren.
Beberapa Pokirnya yang dapat direalisasikan tahun ini diungkapkan pada agenda reses Herman Gafur, SE di Gang Sirsak Jalan Hasanuddin, Kamis malam (24/03/2022). Melaksanakan reses Tahap I di Dapil II, Herman yang juga Sekretaris Komisi B DPRD Mimika ini menggelar reses dengan bertemu puluhan masyarakat suku Sulawesi Tenggara yang berdomisili di RT 51 Kelurahan Pasar Sentral.
Herman mengungkapkan jika pada tahun 2021 kemarin ia menperjuangkan aspirasi masyarakat lewat Pokirnya dan direalisasikan oleh pemerintah tahun ini. Ia menyebut ada beberapa Pokirnya yang direalisasikan yakni pembangunan jalan warga dengan tailing di Gang Sirsak, Gang Semangka, pengaspalan jalan yang menguntungkan jembatan di Jalan Pendidikan Jalur 3, perbaikan sarana drainase sekaligus pembangunan jalan warga di Jalan Hasanuddin, pembangunan dua ruangan kelas di SD Al Ishlah, pembangunan kamar mandi di Ponpes Ahsanul Ulum di SP4 dan perbaikan masjid Al Muhajirin.
“Ada banyak yang banyak tercover di pengganggaran tahun kemarin, mudah-mudahan dari aspirasi tahun ini, bisa lebih meningkat lagi yang direalisasikan untuk penganggaran tahun depan,” jelasnya.
Sementara itu, khusus untuk agenda reses tahap pertamanya kali ini, masyarakat RT 51 hanya mengeluhkan persoalan pengambilan air isi ulang yang diindikasikan tidak jelas sumbernya. Masyarakat berharap bukan saja menaikkan harga air isi ulang tapi tidak dibarengi dengan kwalitas air yang bagus. Selain itu, soal pembongkaran beberapa lapak yang dilakukan di Pasar Sentral diharapkan bisa dikoordinasikan dengan pedagang karena mereka mengeluarkan biaya untuk membangun lapak. Harus disiapkan lapak dan lokasi baru untuk pedagang berjualan sebelum dilakukan pembongkaran.
Menanggapi hal ini, Herman berharap mengenai kwalitas air galon, akan ia sampaikan nanti pada rapat dengan Komisi B yang selanjutnya kemungkinan dapat ditindaklanjuti dengan koordinasi bersama pihak terkait baik Asosiasi Pengusaha Depot Air Minum Indonesia (Aspada) maupun Dinas Kesehatan. “Hal ini menjadi atensi kami supaya betul-betul bukan soal bukan saja harga yang dinaikkan tapi kwalitas air juga diperhatikan,” ujarnya.
Herman mengatakan pentingnya ada kontrol penyedia air minum isi ulang dan harus ada komunikasi dengan Pemda agar jadi perhatian bersama mengenai persoalan kwalitas air isi ulang ini .
“Ada asosiasi yang naikan harga air, ini juga harus ada keputusan Pemda untuk kepastian, uji higienis tempat pengambilan karena kalau tidak mencederai konsumen pengguna air isi ulang,” jelasnya.
Sementara soal keluhan para pedagang di Pasar Sentral maupun jalan warga di Gang Sirsak yang diharapkan juga bisa diteruskan sampai rampung, kata dia akan masukan menjadi Pokir dan menjadi usulan program di 2023. Sehingga usulan dari masyarakat ini bisa masuk dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sendiri.
Lanjutnya, saat ini juga ia baru melaksanakan reses di satu titik, dan direncanakan masih akan menggelar agenda yang sama di lokasi lain. Khusus pada titik pertama ini tambah, memang tidak terlalu signifikan aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat.
“Ini juga menjadi tantangan bagi saya, ada sebuah harapan banyak meransang mereka untuk mengetahui apa yang menjadi kebutuhan, kendala masyarakat itu mereka ada persoalan, tapi mau sampaikan agak sulit, ini tantangan saya akan sering melihat apa yang menjadi usulan mereka, ini menjadi PR kita, saya lebih turun ke lapangan melihat langsung, karena kalau tunggu mereka agak sulit,” pungkasnya. (*)











Komentar