oleh

Masyarakat Usulkan Perbaikan Jalan dan Jembatan ke Wakil Ketua DPRD Mimika

TIMIKA – Pada agenda reses tahap I sesi kedua yang digelar oleh Wakil Ketua II DPRD Mimika, Yohanis Felix Helyanan di Kelurahan Koperapoka, Jumat (25/03/2022), usulan dari masyarakat masih seputar kebutuhan infrastruktur seperti pembangunan jalan warga dan jembatan. Selain kedua usulan ini, masalah normalisasi sungai dan kebersihan juga menguak dalam agenda reses Politisi PDIP ini.

Jhon Tie mengatakan sebelumnya ia memang sudah menggelar reses beberapa kali di Kelurahan Koperapoka. Dari usulan masyarakat setempat memang masih sama yakni soal pembangunan jalan lingkungan, jembatan yang rusak, perbaikan sarana drainase, perbaikan jalan-jalan penghubung antar RT dan persoalan penanganan kebersihan.

Dari semua usulan, kata Jhon Tie, ia sudah memperjuangkan agar pemerintah menurunkan program pembangunan jalan di Kelurahan Koperapoka dan jembatan. Selain itu untuk tahun ini, di wilayah belakang Bioskop Sawitto ada drainase dan jalan-jalan penghubung antar RT yang juga sudah diperjuangkan untuk dibangun oleh pemerintah.

“Kami buat pertemuan banyak keluhan dari warga di jalan lingkungan. Saya pernah berjuang, jalan di Koperapoka dan jembatan rusak. Tahun 2022 juga dibelakang Sawitto ada drainase dan jalan jalan penghubung antar RT,” ungkapnya.

Jhon Tie yang juga Wakil Ketua II DPRD Mimika ini mengungkapkan khusus untuk pusat keramaian dulu awalnya itu di Koperapoka, namun sekarang wilayah ini sudah tertinggal. Lanjutnya, juga di RT 9 belakang eks Kantor Dinas Kehutanan banyak masyarakat yang mengeluhkan tentang normalisasi sungai dan ini sudah diprogramkan. Untuk mendukung program kerja pemerintah yang bisa langsung turun ke masyarakat, Jhon Tie mengungkao jika peran dari ketua sangat mendukung. “Kalau gesit, kerja keras pasti akan maju,” ujarnya.

Untuk penanganan persoalan persampahan memang OPD tehnis kurang sosialisasi tentang pentingnya kebersihan sehingga warga membuang sampah di sembarang.  Ditambah lagi faktor kesadaran warga juga menyebabkan pengelolaan sampah buruk. Padahal penanganan sampah bukan hanya jadi tanggung jawab DLH karena harus juga diambil alih oleh kelurahan.

“Keluhan soal sampah ini akan bisa sesuai dengan yang kita harapkan. Mudah- mudahan bs menjadi referensi untuk Koperapoka. Sebab yang masalah selalu terjadi  di Koperapoka rata-rata sama,” jelasnya.

Sementara soal fasilitas jembatan, ada beberapa yang belum selesai dan sangat disayangkan padahal itu jadi tanggungjawan OPD. Untuk RT 3 soal jembatan yang rusak ini bisa diusulkan untuk diakomodir. “Jangan hanya RT 6 tetapi semua rt yg ada di kelurahan Koperapoka,” kata dia.

Dari reses sesi ke dua ini, Jhon Tie mengatakan apa yang jadi aspriasi sampai  agar semua aspriasi akan ia perjuangkan dan nantinya semoga bisa terjawab.

Dalam kesempatan ini, Ketua RT 6 Kelurahan Koperapoka, Irfandi mengusulan soal permohonan pemberian bantuan bagi orang tidak mampu, bantuan pembangunan atau rehab rumah layak huni, perbaikan sarana drainase, persoalan anak kardus, miras, penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), penyaluran bantuan lewat Program Keluarga Harapan (PKH), pendampingan ibu PKK untuk membuat program pendidikan bagi anak-anak putus sekolah. (*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed