oleh

Distanbun Mimika Perkenalkan Kopi Amuro, Produk Petani Binaan

TIMIKA – Kopi merupakan komoditi yang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Melihat potensi tersebut, dalam beberapa tahun terakhir Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Mimika menjadi kopi sebagai salah satu komoditi unggulan dalam pengembangan.

Tidak hanya di dataran tinggi, kopi juga kini sudah dikembangkan di dataran rendah Mimika. Dengan menggunakan dana otonomi khusus, Distanbun fokus membina petani lokal untuk mengembangkan kopi. Hasilnya pun mulai terlihat dengan lahirnya Kopi Amuro sebuah produk kopi yang dihasilkan petani binaan Distanbun Mimika.

Kepala Distanbun Mimika, Alice Wanma melalui Kepala Bidang Perkebunan, Bernard Ansaka yang ditemui di Gerai Kopi Amuro yang berada di kompleks Balai Benih Unggul Km 7 Jalan Poros Mapurujaya, Jumat (1/4/2022) mengatakan kopi tersebut diperoleh dari para petani yang tersebar di beberapa kampung dan distrik. Mulai dari Kampung Iwaka, Mulia Kencana SP 7, Jita, Agimuga, Wania hingga dataran tinggi seperti Aroanop, Heoya, Tsinga, Opitawak.

Petani kata Bernard didampingi mulai dari pembukaan lahan baru, pemberian alat pertanian seperti parang, sekop dan lainnya. Hingga penanganan pasca panen dengan memberikan bantuan kendaraan untuk transportasi ke kebun, alat pengupas ada yang manual dan mesin serta rumah jemur.

Kabid Perkebunan Distanbun Mimika, Bernard Ansaka dan Petani Kopi, Berkat Murib memperlihatkan Kopi Amuro.

Distanbun bahkan membantu dalam proses pemasaran. Seluruh kopi petani dibeli dengan harga Rp50 ribu hingga Rp70 ribu per kilogram untuk kopi robusta dan kopi arabika hingga Rp120 ribu per kilogram. Kopi tersebut kemudian dikemas dengan produk Kopi Amuro. “Artinya kopi yang ditanam di atas Tanah Amungme dan Kamoro,” ujarnya.

Kopi Amuro kata dia sudah mendapat pengakuan dan mendapat skor 84. Penanamannya dipastikan organic. Bahkan kata dia, Kopi Amuro sudah dilirik oleh salah satu lembaga dari Belanda dan berniat untuk ekspor kopi Mimika.

Bernard mengungkapkan, pengembangan kopi yang menyasar petani asli Papua ini menggunakan dana otonomi khusus. Sehingga dana Otsus bisa menyentuh dan meningkatkan ekonomi masyarakat asli Papua yang ada di Mimika.(*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed