TIMIKA – Dana otonomi khusus yang disalurkan ke setiap kabupaten/kota di Papua selalu menjadi sorotan. Bahkan kerap dinilai gagal. Menjawab pertanyaan itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) memaparkan beberapa program yang didanai dana Otsus.
Kepala Bappeda Mimika, Ir Yohana Paliling, MSi dalam rapat persiapan Musrenbang Otsus pada Jumat (18/3/2022) di kantor Bappeda mengungkapkan pada Tahun 2021 lalu, Pemda Mimika mendapat alokasi Rp 31 miliar dana Otsus. Dana itu dikelola oleh beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menjalan sejumlah program dan kegiatan.
Di bidang infrastruktur, ada pembangunan dermaga apung di Distrik Amar. Pembangunan dermaga ini dikatakan Yohana sangat dibutuhkan karena sebagian wilayah Mimika adalah pesisir sehingga ditargetkan setiap distrik dan kampung bisa dibangun dermaga apung.
Pendidikan yang menjadi prioritas utama Otsus menjalankan beberapa program. Tidak hanya pengadaan perlengkapan sekolah dan alat tulis, bahkan Dinas Pendidikan Mimika menyediakan makan siang bagi murid.
Pengadaan makan siang ini, melihat kondisi masyarakat di pesisir dimana anak-anak ketika ke sekolah terkadang tidak sarapan. Sehingga begitu di sekolah, lapar dan ketika istrahat pergi mencari makan dan tidak kembali lagi ke sekolah.
Lewat dana Otsus juga, Dinas Pendidikan merekrut guru kontrak yang ditempatkan di pedalaman. Gaji dan biaya transportasi guru kontrak menggunakan dana Otsus sehingga murid di pedalaman yang mayoritas adalah orang asli Papua bisa mendapatkan layanan pendidikan.
Pertanian dan perkebunan lanjut Yohana, juga menjadi sasaran Otsus di Mimika. Lewat dinas terkait, telah dibina petani lokal salah satunya petani kopi di Kampung Mulia Kencana yang bisa menghasilkan kopi robusta.
Dinas Tanaman Pangan juga membeli hasil kebun petani asli Papua sesuai harga yang ditentukan petani yang kemudian dijual kembali ke masyarakat umum dengan harga subsidi. “Ini membantu petani supaya tidak pergi lagi ke pasar untuk menjual,” ujar Yohana.
Sektor peternakan sepertinya menjadi salah satu keberhasilan Otsus di Mimika. Sebab dengan dana Otsus, Dinas Peternakan berhasil membina 54 peternak asli Papua sehingga bisa berkontribusi pada produksi peternakan khususnya telur ayam ras. Bersama 69 peternak non Papua, Mimika bisa menghasilkan 13,4 ton telur ayam per hari. Khusus dari peternak OAP, bisa dihasilkan 6,4 ton per hari. “Mimika sekarang surplus produksi telur ayam, sehingga kabupaten lain juga mengambil pasokan dari Timika,” ungkap Yohana.
Dana Otsus juga digunakan untuk membangun rumah sehat layak huni yang setiap tahunnya disebar ke setiap distrik. Selain itu, Dinas Kesehatan juga menjalankan program pelayanan kesehatan bergerak yang menyasar daerah pedalaman. Di RSUD Mimika, Dana Otsus digunakan untuk belanja bahan habis pakai.(*)
Komentar