oleh

BPBD Mimika Ajukan Bantuan Logistik ke BNPB Untuk Korban Longsor di Distrik Tembagapura

TIMIKA, pojokpapua.id – Pasca mengunjungi langsung lokasi yang terdampak longsor di Distrik Tembagapura, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mimika mengajukan bantuan logistik kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kepala BPBD Kabupaten Mimika, Moses Yarangga, di Hotel Horison Ultima pada Senin (29/7/2024), menyatakan bahwa musibah longsor di Distrik Tembagapura menyebabkan 7 orang meninggal dunia dan berdampak pada 1.140 jiwa dari tiga kampung: Kampung Banti I, Kampung Banti II, dan Kampung Banti III. BPBD telah mendata masyarakat yang terdampak dan menyampaikan data tersebut kepada BNPB untuk mendapatkan bantuan logistik, bahan makanan, dan peralatan pendukung lainnya.

Moses menjelaskan bahwa masyarakat yang masih bertahan di sekitar lokasi longsor diusulkan untuk mendapatkan bantuan logistik dan peralatan. Selain itu, BPBD juga berencana membantu korban banjir di Iwaka jika bantuan logistik yang diterima mencukupi.

Setelah memberikan bantuan, BPBD memberikan arahan dan himbauan kepada masyarakat setempat serta para pendulang agar menjauhi lokasi terdampak longsor. BPBD bekerja sama dengan PTFI untuk membuat papan informasi yang akan dipasang di lokasi tersebut guna memperingatkan masyarakat agar tidak mendekati area rawan longsor.

BPBD juga berkomunikasi mengenai penempatan dua stafnya di Distrik Tembagapura untuk mengawasi pergerakan masyarakat di sana. Status darurat di Distrik Tembagapura, yang telah ditetapkan sejak 16-26 Juli, akan dilanjutkan dengan melihat perkembangan situasi dan curah hujan di lokasi bencana.

“Sesuai dengan penetapan status darurat, setelah berkomunikasi dengan pimpinan, status darurat akan dilanjutkan di masa transisi ini karena curah hujan yang masih tinggi,” pungkas Moses.(*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed