TIMIKA – Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati setiap tanggal 5 Juni. Di Kabupaten Mimika, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan berbagai kegiatan, termasuk apel gabungan, aksi bersih kota, penanaman 400 pohon di sepanjang Jalan WR Supratman hingga Bundaran Petrosea, dan peluncuran bank sampah yang dipusatkan di Jalan WR Supratman pada Rabu (5/6/2024).
DLH berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan Pertanahan (DLHKP) Provinsi Papua Tengah serta PT Freeport Indonesia bersama Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Papua (P3E) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2024 adalah ‘Penyelarasan Krisis Iklim dengan Inovasi dan Prinsip Keadilan’. Tema ini mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama mengatasi masalah iklim.
Vice President Environmental Division PTFI, Gesang Setyadi, mengatakan bahwa sejalan dengan tema hari lingkungan hidup sedunia, PTFI telah berkolaborasi dengan DLH dalam mencanangkan penanaman pohon di area Grasberg guna mencegah pencemaran lingkungan dan melestarikannya.
“Aksi hari ini penting karena bumi sedang mengalami krisis iklim sehingga diharapkan masyarakat sadar untuk menjaga lingkungan,” jelas Gesang. “Harapannya dengan kolaborasi kita ini bisa ikut menjaga lingkungan dan kelestariannya.”
Adapun puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia akan dilaksanakan pada tanggal 5-7 Juli di Gedung Eme Neme Yauware.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Mimika, Willem Naa, membacakan sambutan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dalam sambutan tersebut, disebutkan bahwa tahun 2024 ini, Kerajaan Arab Saudi menjadi tuan rumah Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan tema “Land Restoration, Desertification, and Drought Resilience (Restorasi Lahan, Penggurunan, dan Ketahanan terhadap Kekeringan)” dengan slogan “Our Land, Our Future, Generation Restoration.”
Sebagaimana tema dari UNEP, Hari Lingkungan Hidup Tahun 2024 difokuskan pada kegiatan pemulihan lahan, pengendalian desertifikasi, dan ketahanan terhadap kekeringan. Presidensi G20 telah menghasilkan adopsi Global Land Restoration Initiative yang sangat penting mengingat bahwa dunia menghadapi triple planetary crisis yang semakin intens yaitu: krisis perubahan iklim, krisis kerusakan alam dan kehilangan biodiversitas, serta krisis polusi dan limbah.
Peringatan Hari Lingkungan Hidup 2024 ini menjadi momen penting untuk terus menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran serta kepedulian secara konsisten dalam upaya memperbaiki lingkungan secara berkelanjutan.
Kepala DLH, Frans Kambu, mengatakan pada momen peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini, pihaknya tidak henti-hentinya mengajak semua pihak untuk ikut menjaga kelestarian lingkungan.
“Mari, ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk ikut berperan menjaga kelestarian lingkungan,” imbuh Frans Kambu.(*)











Komentar