TIMIKA, pojokpapua.id – Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob, menyoroti Pokja pemilihan yang ditegur karena menambahkan persyaratan kualifikasi yang diskriminatif dan tidak obyektif.
Dalam upaya memastikan bahwa semua proyek yang didanai oleh APBD tahun ini berjalan sesuai mekanisme yang ditetapkan, Johannes Rettob, pada Kamis (18/4/2024), mengharapkan agar proses pelelangan tahun 2024 berjalan lebih baik daripada tahun sebelumnya. Ia menegaskan agar Pejabat Pembuat Komitmen dan Pokja Pemilihan tidak lagi membuat persyaratan yang dirancang untuk menguntungkan pihak tertentu, seperti yang terjadi pada tahun sebelumnya.
“Seperti kejadian di tahun 2023, hal itu tidak boleh terulang lagi. Kita tidak bisa lagi mengabaikan masalah ini karena hal-hal seperti ini seringkali menyebabkan penundaan proyek, bahkan pengulangan proses lelang, karena pada tahun lalu terjadi banyak sanggahan, bahkan sanggahan banding dilakukan tetapi Pokja tetap mengambil keputusan yang tidak tepat,” jelas Rettob.
Rettob berharap bahwa pemerintah memberikan kewenangan penuh kepada Pokja untuk melakukan pelelangan tanpa menambahkan persyaratan yang tidak perlu sebagai dasar penilaian. Saat ini, proyek-proyek besar seperti pembangunan lanjutan Bandar Udara Mozes Kilangin dan proyek air bersih telah diumumkan melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) sebagai prioritas. Selain itu, APBD tahun ini juga fokus pada program pemberdayaan ekonomi untuk memastikan masyarakat merasakan dampak dari alokasi anggaran yang signifikan di daerah tersebut.
Baik dalam proses lelang proyek dengan nilai kontrak besar maupun dalam pengadaan langsung, baik untuk proyek fisik maupun non-fisik, Rettob berharap agar APBD tahun ini dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan yang lebih baik di Kabupaten Mimika. Ia juga berharap agar masyarakat dapat merasakan dan menikmati manfaat dari pembangunan yang didanai oleh APBD.
“Tahun ini, saya juga berharap program pemberdayaan ekonomi dapat ditingkatkan. Kami berharap bahwa apa yang kami lakukan tahun ini dapat dirasakan oleh masyarakat sebagai bukti bahwa pemerintah hadir untuk mereka,” tambah Rettob.(*)











Komentar