oleh

PT Freeport Indonesia Latih Mama-mama Mengolah Ikan dan Sagu

TIMIKA, pojokpapua.id – PT Freeport Indonesia kembali melaksanakan pelatihan peningkatan keterampilan pada kegiatan Penguatan Program Ekonomi (Pronomi) tahap III Periode 2022-2024.

Pada tahap III,  ada 6 jenis pelatihan yang digelar yakni penguatan manajemen keuangan, pengolahan makanan, implementasi tekhnologi fiberglass (boat), mekanik motor (genzet dan motor tempel), kelistrikan dan pembuatan atau perbaikan jaring.

Pelatihan pengolahan makanan berbahan dasar sagu dan ikan dilaksanakan Senin (4/12/2023) di Bobaigo Keuskupan Timika yang diikuti mama-mama dari lima kampung binaan PT Freeport Indonesia.

Penanggung jawab Program Pengembangan Ekonomi pesisir Community Economy Development PT Freeport Indonesia, Beny Meo mengatakan penguatan ekonomi di 8 kampung sudah dijalankan sejak Tahun 2017 bekerja sama dengan Keuskupan Timika. Lima kampung di dataran rendah yakni Kampung Nayaro,Tipuka, Ayuka, Nawaripi dan Koperapoka dan tiga kampung di pesisir.

Program dilakukan bertahap. Tahun 2017-2019 fokus membangun inovasi dan partisipasi masarakat. Tahun 2019-2022, perluasan dan penguatan program. Tahap ketiga, Tahun 2023 penguatan kelompok melalui pelatihan. “Ada 6 pelatihan yang kita anggap penting dan ini kita lakukan secara bertahap,”jelasnya.

Jadi program ini dibagi menjadi dua yakni pemberdayaan dan pasca pemberdayaan. “Jadi membeli ikan, membeli hasil produk lain, kita latih untuk bisa terlinat dan membantu unit-unit yang nantinya berada dibawah naungan Koperasi Maria Bintang Laut,”jelasnya.

Pelatihan lanjutnya, sudah dilakukan tiga kali. Sebelumnya pelatihan membuat bakso dan ikan asin. Tahun ini mengolah sagu dan ikan menjadi pempek. Nantinya akan ada pendamping di kampung yang akan terus membina mama-mama dalam mengolah ikan.

Mewakili Keuskupan Timika, Pater Andrea Madya, SCJ mengatakan Keuskupan Timika sangat mendukung program penguatan ekonomi yang dilakukan oleh PT Freeport Indonesia. Di mana, masyarakat lokal diharapkan dapat mengolah hasil bumi yang ada dengan maksimal. Karena, anak-anak bisa berkembang kesehatan jiwa dan raga adalah dengan konsumsi makanan yang bergizi. Anak-anak kata dia bulan berkembang dengan makanan atau olahan dari pabrik seperti supermie.

“Kalau makan makanan yang sehat, makanan yang paling sehat adalah dari sagu, maka ini sungguh merupakan satu kesempatan untuk mengolah hasil tanah kita untuk kesehatan dan perkembangan anak-anak kita,”jelasnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Pengawasan dan Penertiban Koperasi pada Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Mimika, Srikanti Muis, SE  mengatakan, pemerintah berharap agar mama-mama yang mengikuti pelatihan ini bisa belajar dengan baik guna menjadi bekal ke depan. Apakah untuk kepentingan keluarga atau dijual, hal ini tentu menjadi hal positif bagi keluarga itu sendiri.

Kegiatan pelatihan seperti ini lanjutnya, banyak memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya ibu-ibu Kamoro. “Kami dari dinas memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pihak Freeport dan Keuskupan karena dengan pelatihan ini memberikan pengetahuan bagi mama-mama Kamoro, kita harap pembinaan ini terus berlanjut,”pungkasnya.(*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed