TIMIKA, pojokpapua.id – Pelayanan kesehatan di Puskesmas Alama saat ini ditutup karena situasi keamanan tidak mendukung. Namun petugas kesehatan tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat Alama yang berdomisili di sekitar kota Timika.
Kepala Puskesmas Alama, Saulus Pokniangge, Selasa (28/2/2023) kepada PojokPapua.id mengatakan pelayanan pelayanan penerbangan ke Alama sudah ditutup sejak 7 Februari akibat pembakaran pesawat oleh KKB di Kabupaten Nduga.
Distrik Alama yang wilayahnya dekat dengan Distrik Paro-Nduga secara tidak langsung terkena dampak dari gangguan keamanan ini. Ini juga menyebabkan terhentinya pelayanan transportasi ke Distrik Alama.
Akibat dari gangguan keamanan ini, ada 20 tenaga kesehatan Puskesmas Alama yang masih ada di Timika. Walaupun tidak memberikan pelayanan kesehatan langsung di Alama, namun mereka melakukan kolaborasi pelayanan kesehatan dengan Puskesmas Wania, Pasar Sentral dan Limau Asri. Kolaborasi dengan tiga Puskesmas dilakukan sebab ada sebagian masyarakat Alama yang berdomisili di wilayah kerja Puskesmas tersebut. “Kita ada pelayanan turun lapangan, jemput bola begitu, kunjungan ke rumah,”ujarnya.
Selain memberikan pelayanan kesehatan, petugas juga memberikan vitamin A kepada anak-anak, pelayanan imunisasi dasar lengkap, Posyandu, pemberian makanan tambahan bergizi dan kolaborasi pencegahan penyakit campak.
“Jadi kami kolaborasi khususnya di titik masyarakat Alama yang ada di dalam kota ini, mulai dari Irigasi, jalan SP5 dan kilometer 11,”ungkapnya.
Terkait dengan pelayanan kesehatan yang kini dilakukan di dalam kota, Saulus memastikan ia juga sudah berkoordinasi dengan Kepala Distrik Alama dan Kepala Dinas Kesehatan.
Walaupun telah melakukan pelayanan kesehatan di dalam kota, namun petugas kesehatan kata Saulus, juga berharap mereka tetap dapat kembali ke tempat tugasnya. Mereka berharap pemerintah daerah bisa memfasilitasi para petugas kesehatan kembali ke tempat tugas jika kondisi keamanan di Alama sudah stabil.
“Semoga badai ini cepat berlalu, kasian masyarakat di Alama, kami belum tau sudah dua bulan ini kondisi mereka ada yang sakit, kami punya kerinduan yang besar untuk naik, kami harap cepat bisa buka akses penerbangan, “imbuhnya.(*)
Komentar