TIMIKA – Mengikuti perkembangan zaman, ternak tidak saja bisa dijual begitu saja, namun hasil peternakan bisa diolah dengan mesin yang moderen. Untuk itulah, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) menyerahkan bantuan mesin pengolahan atau pengasapan daging sebanyak 5 unit pada kelompok peternak Orang Asli Papua (OAP) di Distrik Kwamki Narama dan Distrik Kuala Kencana.
Penyerahan 5 unit mesin yang merupakan kegiatan peningkatan mutu dan peredaran benih atau bibit ternak dan tanaman pakan ternak serta pakan dalam daerah kabupaten atau kota dari sumber dana Otsus Tahun Anggaran 2022. Tiga unit diserahkan Distrik Kwamki Narama diberikan kepada kelompok peternak Tunas Matoa, Kelompok peternak Niname Matoa dan Yabu Eruo. Penyerahan dilakukan Jumat (13/05/2022) di Balai Kampung Tunas Matoa Distrik Kwamki Narama. Berikutnya, 2 mesin lainya akan diserahkan ke Distrik Kuala Kencana.
Kabid Bina Usaha pada Disnakeswan, Agustinus Mandang mengungkapkan paket mesin pengolahan atau pengasapan daging diperuntukkan bagi kelompok peternak masyarakat sebanyak 5 unit. Ia berharap ketua kelompok bisa menjadi penggerak untuk kelompoknya, masyarakat lain guna mengolah daging babi, lalu menjual produk daging babi yang sudah diolah menjadi dendeng babi.
“Kami berikan mesin ini tiga unit, dengan selang, tabung gas, kami harap kelompok yang ada ini, pemerintah boleh bantu untuk kelompok, betul-betul digunakan,” ujarnya.
Daging babi yang diperoleh dari ternak sendiri ini pertama bisa dijual kepada pihak internal Disnakeswan, dijual juga lewat promosi secara online selanjutnya dengan pangsa pasar yang lebih luas. Diharapkan melalui mesin ini, kelompok bisa mengoperasikanya dengan bantuan operator mesin.
“Boleh bersyukur untuk mesin ini ada di Kwamki Narama dan bisa jadi contoh, bisa meningkatkan pendapatan bagi kelompok, jika ini bisa dipakai dengan maksimal, bukan saja jual babi hidup, tapi bisa mendapatkan uang lagi dari penjualan babi yang sudah diolah ini,” jelasnya.
“Ke depannya juga kita akan mendukung untuk pembangunan tempat ukuran 5×4 meter bagi pengolahan babi ini,” ujarnya. Karena, ke depan juga jika produk olahan babi ini sudah besar, harus ada izin dari BPOM dan dinas teknis terkait, ini semua kata dia akan difasilitasi oleh dinas.
Menanggapi bantuan ini, Kepala Distrik Kwamki Narama, Hence Suebu mengatakan pihaknya mengapresiasi Disnakeswan yang membantu masyarakat dengan bantuan 3 unit mesin pengolahan daging ini. Dengan mesin ini ia harap bisa digunakan dengan baik untuk masyarakat bagi pengolahan daging babi. Ia harap juga ke depan ada pelatihan dari dinas bagaimana cara mengolah daging babi agar kelompok benar-benar bisa menggunakan mesin ini.
“Harus ada pelatihan kepada masyarakat, agar mesin ini bisa lebih bermanfaat,” ujarnya. Pihaknya tetap berharap agar setelah pemberian bantuan ini tidak dilepas begitu saja, tapi harus ada pendampingan dari dinas.
“Jika selama ini kita di sini bakar batu terus, tapi sudah ada alat ini, maka kita bakar (babi) di sini saja,” kata Hence. (*)
Komentar