oleh

Penyaluran Minyak Curah Bersubsidi Diperketat

TIMIKA – Kabupaten Mimika sudah mendapatkan pasokan minyak goreng curah bersubsidi sebanyak 26,4 ton. Namun yang disalurkan baru sekitar 4 ton melalui pasar murah dan penyaluran ke pedagang kaki lima serta masyarakat umum. Adanya aturan ketat menjadi kendala utama penyaluran.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Mimika, Selfina Pappang mengatakan saat ini Disperindag bersama distributor yang ditugaskan menyalurkan minyak goreng curah bersubsidi masih melakukan sosialisasi ke pedagang kecil baik di pasar tradisional maupun kios.

Sambil sosialisasi dan penyaluran juga harus mencapai target maka dengan situasi menyambut lebaran, Disperindag dan distributor menyalurkan langsung ke masyarakat agar bisa memenuhi kuota. Sebanyak 4 ton disalurkan mulai saat pasar murah lalu.  Masih sisa 2 ton yang kemudian disalurkan ke pedagang kaki lima dan masyarakat di Pasar Sentral, Kamis (28/4/2022).

Penyaluran minyak goreng curah bersubsidi seharga Rp14 ribu per liter ini diungkapkan Selfina, sangat ketat. Order harus melalui aplikasi Si Mirah yang didownload oleh pedagang sehingga wajib punya email, KTP dan NPWP. “Makanya proses makan waktu,” katanya.

Tapi karena ini sudah menjadi aturan maka Disperindag bersama distributor berupaya membantu pedagang yang mau menjual minyak goreng subsidi. “Jadi tetap kami sosialisasi kepada pedagang yang mau berjualan sambil selesaikan administrasi supaya mendapat pasokan dari distributor, kita bantu supaya supply cepat,” jelas Selfina.

Pada tahap pertama, Mimika mendapatkan pasokan 26,4 ton minyak curah bersubsidi. Selfina menyatakan, selama pemerintah masih menjalankan program tersebut maka, Mimika tentunya akan terus dapat. Hanya saja penyalurannya lebih diperketat karena dipantau langsung oleh Kementerian Perdagangan.

Itulah sebabnya, proses penyaluran menggunakan aplikasi. Bukti pembelian dan penjualan juga tidak gunakan nota manual tapi scan barcode pada aplikasi Simirah. “Kami sudah komunikasikan ke distributor, tapi sudah kebijakan harus scan barcode sebagai tanda terima. Makanya kami mengajak juga beberapa pedagang di pasar, kami ketemukan dengan distributor supaya cepat tersalurkan,” terang Selfina.(*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed