TIMIKA, pojokpapua.id – Provinsi Papua Tengah hari ini, Jumat (25/7/2025), genap berusia tiga tahun. Memasuki usia ini, berbagai pembangunan dan pembenahan di provinsi baru tersebut dinilai masih dalam tahap proses atau on going progress.
Anggota Komisi II DPR Papua Tengah, Nancy Raweyai, menilai perkembangan Papua Tengah mencakup berbagai sektor seperti infrastruktur, kelembagaan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang saat ini masih berjalan secara bertahap.
“Masih on going progress menurut saya, karena melihat secara realistis, ini bisa menjadi pemacu semangat bagi kita semua untuk bekerja lebih keras dan saling mendukung,” ujar Nancy.
Sebagai provinsi hasil pemekaran, menurut Nancy, ke depan dibutuhkan hubungan komunikasi dan kerja sama yang lebih solid antara eksekutif dan legislatif agar pengelolaan pemerintahan bisa lebih optimal.
Di usia tiga tahun ini, Nancy mengungkapkan bahwa Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah masih terus mencari pola terbaik untuk menangani berbagai tantangan yang ada di wilayah tersebut.
“Legislatif juga masih dalam tahap menyesuaikan diri dan membangun pola kerja yang selaras dengan visi, misi, serta kebijakan kepala daerah,” ungkapnya.
Nancy berharap, pemerintah provinsi dan seluruh unsur legislatif dari delapan kabupaten di wilayah Papua Tengah—yaitu Nabire, Mimika, Dogiyai, Deiyai, Intan Jaya, Puncak, Puncak Jaya, dan Paniai—dapat memperkuat koordinasi demi pembangunan yang merata.
“Harapannya, kedelapan kabupaten ini bisa bekerja lebih baik karena masalah yang dihadapi cukup kompleks. Perlu sinergi dan kolaborasi nyata agar bisa memberikan yang terbaik bagi masyarakat,” jelas Nancy.
Salah satu tantangan utama yang disoroti Nancy adalah minimnya ketersediaan dan pembaruan data oleh eksekutif, yang sangat diperlukan dalam pengambilan kebijakan dan fungsi pengawasan oleh legislatif.
“Untuk bisa melakukan pengawasan, kita butuh data yang valid. Kalau data tidak ada atau tidak diperbarui, bagaimana kita bisa memetakan permasalahan dengan benar?” pungkasnya.(*)
Komentar