GRESIK, pojokpapua.id – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengapresiasi PT Freeport Indonesia (PTFI) atas percepatan operasional smelter mereka di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik. Smelter tersebut berhasil kembali beroperasi sejak pertengahan Mei 2025, lebih cepat dari jadwal awal pekan ketiga Juni.
Apresiasi disampaikan langsung oleh Deputi Bidang Koordinasi Energi dan Sumber Daya Mineral Kemenko Perekonomian, Elen Setiadi, saat meninjau langsung ke lokasi, Sabtu (21/6/2025).
“Kami melihat langsung bahwa proses perbaikan telah selesai dan operasional sudah dimulai dengan kapasitas lebih dari 40%. Ini patut diapresiasi,” kata Elen dalam siaran pers yang diterima, Senin (23/6/2025).
Ia berharap proses hilirisasi mineral dapat terus didorong hingga ramp-up kapasitas produksi mencapai 100% pada Desember 2025. Elen juga mendorong Kementerian ESDM untuk meningkatkan pengawasan bersama PTFI agar potensi kendala di lapangan bisa dicegah sejak dini.
Kunjungan ini juga dihadiri perwakilan dari Kementerian ESDM, Keuangan, Investasi, Perdagangan, Perindustrian, BUMN, MIND ID, dan manajemen KEK Gresik. Wakil Presiden Direktur PTFI, Jenpino Ngabdi, turut mendampingi para delegasi.
“Kami berterima kasih atas dukungan pemerintah. Sebagai perusahaan tambang terintegrasi, PTFI berkomitmen penuh mendukung program hilirisasi nasional,” ujar Jenpino.
Smelter PTFI saat ini telah memasuki tahap ramp-up dengan target operasional penuh pada akhir tahun. Dalam kunjungannya, rombongan meninjau sejumlah fasilitas utama seperti Common Gas Cleaning Plant (CGCP), Sulphuric Acid Plant (SAP), dan Central Control Building (CCB).
Keberhasilan ini menjadi langkah penting dalam mendukung kemandirian industri nasional dan sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.(*)










Komentar