TIMIKA, pojokpapua.id – Pameran lingkungan hidup dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 di Kabupaten Mimika resmi ditutup pada Sabtu (14/6/2025). Penutupan ditandai dengan penguncian simbolik Gerbang Pengetahuan oleh Plt. Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Mimika, Evert Lukas Hindom, didampingi Vice President Environmental Department PT Freeport Indonesia, Gesang Setyadi, di halaman Graha Eme Neme Yauware.
Pameran yang berlangsung selama tiga hari ini dinilai berhasil berkat kolaborasi antara pihak swasta, khususnya PT Freeport Indonesia, dengan Pemerintah Kabupaten Mimika. Gesang mengapresiasi keterlibatan semua pihak dalam menyukseskan kegiatan yang bertujuan menyebarluaskan informasi serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengurangi polusi plastik.
“Pameran ini memang didesain agar melibatkan semua kalangan. Polusi plastik adalah tanggung jawab bersama, termasuk kita secara pribadi,” ujar Gesang.
Lebih lanjut, Gesang mengungkapkan bahwa sebagai bentuk komitmen dalam mengatasi persoalan sampah plastik, PT Freeport Indonesia melalui Divisi Lingkungan akan segera meluncurkan aplikasi “Sa Peduli”. Aplikasi ini memungkinkan masyarakat menukar sampah dengan souvenir dan akan mulai diimplementasikan di wilayah Kuala Kencana.
“Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen kami dalam pengelolaan lingkungan operasional PTFI. Kami ingin menunjukkan bahwa pelestarian lingkungan juga merupakan tanggung jawab perusahaan,” jelasnya.
Sementara itu, Evert Lukas Hindom menyampaikan apresiasi atas dukungan berbagai pihak yang telah berkontribusi menyukseskan pameran tersebut. Ia menegaskan bahwa tema “Hentikan Polusi Plastik” bukan hanya slogan, melainkan sebuah panggilan moral untuk bertindak nyata menjaga lingkungan di Mimika.
“Atas nama Pemkab Mimika, saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada PTFI dan seluruh mitra yang terlibat. Semangat kolaborasi ini adalah bukti nyata komitmen kita terhadap lingkungan,” ungkap Evert.
Ia berharap kegiatan serupa tidak berhenti pada momentum peringatan saja, melainkan dapat menjadi sarana edukasi yang terus berkelanjutan bagi masyarakat Mimika.
“Ke depan, saya berharap kegiatan ini bisa menjangkau lebih luas dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya lingkungan yang bersih dan bebas sampah,” pungkasnya.(*)
Komentar