TIMIKA, pojokpapua.id – Pemerintah Kabupaten Mimika menggelar upacara bendera memperingati Hari Lahir Pancasila 2025 di Lapangan Kantor Pusat Pemerintahan SP3, Senin (2/6/2025).
Upacara ini diikuti oleh jajaran TNI/Polri, Basarnas, dan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Mimika. Bertindak sebagai inspektur upacara, Komandan Lanal Timika Letkol Laut (P) Benedictus Hery Murwanto, S.H., sementara Kapten Inf Belli G. Rachmad, S.A.P., bertugas sebagai komandan upacara. Pengibaran bendera Merah Putih dilakukan oleh mantan anggota Paskibra tahun 2024.
Peringatan tahun ini mengangkat tema “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya”, dengan logo resmi bertajuk Garuda Niskala Hema, yang sarat makna kebangsaan. Logo tersebut melambangkan kekuatan bangsa melalui Garuda, lima sila Pancasila, buku terbuka sebagai simbol pendidikan, serta manusia dalam segitiga emas yang menggambarkan generasi emas Indonesia.
Dalam amanatnya, inspektur upacara membacakan pidato Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI. Disampaikan bahwa 1 Juni merupakan momen penting dalam sejarah bangsa, bukan hanya sebagai peringatan historis, tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya komitmen terhadap nilai-nilai luhur Pancasila.
“Pancasila bukan sekadar dokumen sejarah, melainkan jiwa bangsa dan bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita Indonesia merdeka, adil, dan makmur,” ucapnya.
Pancasila diyakini sebagai rumah besar yang menyatukan lebih dari 270 juta jiwa dengan berbagai latar belakang, menjadi kekuatan utama dalam menjaga persatuan dalam keberagaman.
Lebih lanjut disampaikan, untuk menyongsong Indonesia Emas 2045, pemerintah menetapkan Asta Cita sebagai delapan agenda prioritas nasional, dengan salah satu fokus utama adalah memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia.
“Kemajuan tanpa arah ideologis mudah goyah. Oleh karena itu, pembangunan harus berakar pada nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial,” lanjutnya.
Dalam konteks ini, revitalisasi nilai Pancasila harus dilakukan di semua lini: pendidikan, birokrasi, ekonomi, hingga ruang digital. Sekolah dan universitas harus menanamkan Pancasila dalam praktik sehari-hari, birokrasi harus menjunjung pelayanan yang adil dan transparan, ekonomi harus berpihak pada keadilan sosial, dan ruang digital harus menjadi tempat yang beretika dan toleran.
BPIP terus berkomitmen memperkuat ideologi Pancasila melalui berbagai program seperti pelatihan ASN, penguatan kurikulum, hingga kolaborasi lintas sektor agar Pancasila tidak hanya dihafal, tetapi juga diamalkan.
“Hari Lahir Pancasila bukan sekadar seremonial. Ini adalah momen untuk memperkuat komitmen terhadap nilai-nilai luhur bangsa,” tutupnya.
Peringatan ini diharapkan menjadi momentum membangun Indonesia yang tidak hanya unggul secara teknologi dan ekonomi, tetapi juga unggul secara moral dan kebijaksanaan.(*)
Komentar