TIMIKA, pojokpapua.id – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Mimika menggelar forum konsultasi publik Rencana Kerja (Renja) Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika untuk Tahun Anggaran 2026. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa (11/3/2025) di Hotel dan Resto Cenderawasih 66.
Kepala Bappeda Mimika, Dr Ir Yohana Paliling, M.Si., menyebut bahwa dalam forum ini pihaknya mengundang OPD, stakeholder terkait, lembaga masyarakat, instansi, dan tokoh masyarakat untuk bersama-sama membahas rancangan Renja tahun depan.
“Kami sangat berharap partisipasi aktif dari seluruh peserta dalam memberikan masukan, saran, serta mengangkat isu dan permasalahan yang selama ini dirasakan masyarakat, tetapi belum teratasi oleh OPD teknis. Masukan ini menjadi sangat berharga bagi kami,” ujar Yohana.
Yohana menegaskan bahwa urusan wajib tetap menjadi prioritas, sehingga Bappeda menghadirkan OPD teknis seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas PUPR, Dinas Peternakan, Dinas Perikanan, serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung.
Dalam forum ini, muncul usulan agar ke depan masing-masing OPD menganggarkan kegiatan konsultasi publik mereka sendiri sebelum masuk ke forum tingkat kabupaten. Termasuk dengan pihak legislatif, diharapkan ada ruang untuk konsultasi dengan OPD teknis melalui kegiatan hearing.
Setelah forum konsultasi publik ini, Bappeda akan melanjutkan ke forum OPD. Usulan dari forum ini akan dimasukkan ke dalam Renja OPD dan dipadukan dengan aspirasi dari distrik serta hasil reses DPRK.
Beberapa usulan yang mengemuka dalam forum ini antara lain upaya mengembalikan anak putus sekolah ke bangku pendidikan, menampung hasil panen masyarakat agar tidak terbuang, serta memaksimalkan program Makanan Bergizi Gratis sebagai solusi. Ada juga masukan terkait peningkatan pelayanan kesehatan, penanganan sampah, pengadaan infrastruktur air bersih, perbaikan akses jalan dan jembatan, serta upaya menjaga kebersihan lingkungan.
“Usulan-usulan ini masih sejalan dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang menjadi acuan kita,” pungkas Yohana.(*)
Komentar