oleh

Tolak Pabrik Semen dan Keramik, HAPAK RDP dengan DPRD Mimika

TIMIKA, pojokpapua.id – Honai Asosiasi Adat Pengusaha Amungme Kamoro (HAPAK) dengan tegas menyatakan penolakan terhadap kehadiran PT Honai Ajekwa Lorenzt dan PT Tambang Mineral Papua. Kedua perusahaan tersebut berencana membangun pabrik semen dan keramik di Timika dengan memanfaatkan material tailing dari PT Freeport Indonesia.

Penolakan tersebut kembali ditegaskan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar DPRD Mimika, Senin (20/1/2025), di ruang serbaguna DPRD Mimika.

Ketua HAPAK, Oteanus Beanal, mengungkapkan bahwa penolakan ini didasarkan pada kurangnya kejelasan perizinan, minimnya koordinasi dengan pemilik wilayah adat dan pemerintah setempat, serta ketiadaan komunikasi dengan asosiasi pengusaha asli Papua yang ada di Timika.

“Kami menolak aktivitas dua perusahaan ini karena tidak sesuai aturan. Mereka tidak menghargai pemilik wilayah adat. Jika ini diteruskan, akan menimbulkan banyak pro dan kontra,” tegas Oteanus.

Koordinator tim RDP HAPAK, Tenius Kum, menambahkan bahwa industri yang berpotensi mencemari lingkungan harus melalui kajian yang matang dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.

“Kami menolak segala aktivitas yang berpotensi merusak lingkungan hidup, ekosistem, dan mengancam kesehatan masyarakat adat yang tinggal di sekitar wilayah tersebut,” ujar Tenius.

Sementara itu, Ketua Sementara DPRD Mimika, H. Iwan Anwar, menyatakan bahwa aspirasi yang disampaikan oleh HAPAK sangat tepat untuk dibawa ke DPRD sebagai rumah rakyat. Ia memastikan bahwa DPRD akan menindaklanjuti aspirasi tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku.

“DPRD adalah rumah rakyat, dan tuntutan masyarakat adat yang disampaikan melalui HAPAK akan kami dukung dan tindak lanjuti selama sesuai regulasi. Aspirasi ini sejalan dengan tugas kami sebagai perwakilan masyarakat,” kata Iwan.

Sebagai bentuk dukungan, H. Iwan juga menyoroti ketidakhadiran anggota DPRD Mimika dalam acara peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan pabrik semen dan keramik yang berlangsung pada Sabtu pekan lalu.

“Aspirasi HAPAK ini penting untuk diperjuangkan demi masyarakat adat dan kelestarian lingkungan hidup di Timika,” tutupnya.(*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed