TIMIKA, pojokpapua.id – Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional ke-40 Tahun 2024, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) mengadakan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi pelembagaan pemenuhan hak anak di Kabupaten Mimika. Acara ini berlangsung pada Selasa (23/7/2024) di Hotel Cartenz.
Tema Hari Anak Nasional tahun ini adalah “Anak Terlindungi Indonesia Maju” dengan sub tema “Cerdas Bermedia Sosial Menuju Generasi Emas”.
Perayaan Hari Anak Nasional bertujuan untuk mengapresiasi perjuangan dan hak anak-anak Indonesia sebagai aset bangsa serta menyoroti hak anak dengan upaya pembinaan terhadap perempuan dan anak Indonesia. Di Mimika, sekitar 100 anak mulai dari jenjang TK hingga SMA/SMK dan guru pendamping terlibat dalam perayaan ini.
Pj Sekda Mimika, Dr. Petrus Yumte, SH MSi, menyatakan bahwa masa depan bangsa berada di tangan anak-anak. Mereka adalah potensi dan penerus cita-cita bangsa yang memiliki peran strategis dengan ciri dan sifat khusus dalam pengembangan fisik dan mental. Semakin baik perkembangan fisik dan mental anak, semakin baik pula masa depan mereka.
Agar anak-anak dapat memikul tanggung jawab sebagai generasi bangsa, mereka harus diberikan kesempatan untuk berkembang seluas-luasnya, baik jasmani maupun rohani. Namun, Yumte juga mengakui bahwa banyak anak-anak yang mengalami hambatan sosial dan lainnya. Di Mimika, misalnya, terdapat lebih dari 9.000 anak usia sekolah yang tidak menikmati pendidikan, berdasarkan kajian dari UNIPA.
Untuk itulah, kesempatan pemeliharaan dan usaha menghilangkan hambatan tersebut hanya dapat dilaksanakan bila usaha kesejahteraan anak terjamin. Sejak disahkannya Undang-Undang Kesejahteraan Anak, pemerintah terus berupaya mendorong pemenuhan hak anak, salah satunya melalui kegiatan peringatan Hari Anak Nasional setiap tanggal 23 Juli. Momentum ini menjadi pengingat akan peran semua pihak dalam mewujudkan generasi Indonesia emas tahun 2045.
Selanjutnya, agar hak anak dan tumbuh kembang anak dapat tercapai, Yumte menegaskan pentingnya peran semua pihak. “Dalam pemberian identitas pengasuhannya yang layak, layanan kesehatan, pendidikan, perlindungan khusus menuju Indonesia layak anak Tahun 2030 dibutuhkan peran kita semua,” jelas Yumte.
Yumte juga menyoroti penggunaan HP oleh anak usia 12-17 tahun. Di Indonesia, anak-anak yang mengakses internet sangat banyak. Rekam jejak menunjukkan bahwa internet tidak hanya digunakan untuk belajar, tetapi lebih banyak untuk mengakses permainan. Oleh karena itu, dibutuhkan peran semua pihak untuk memantau agar anak-anak bijak dalam penggunaan internet.
“Mari kita berupaya bersama. Ini peran kita untuk sama-sama agar anak-anak kita bisa lebih bijak dalam penggunaan HP. Internet ini sudah semakin luas dijangkau anak-anak,” tambah Yumte.(*)








Komentar