TIMIKA, pojokpapua.id – Pondok Pesantren DDI Nurul Islam Kabupaten Mimika menamatkan 92 santri untuk Tahun Pelajaran 2023/2024. Prosesi penamatan ini berlangsung di Hotel Horison Diana pada Selasa (21/5/2024).
Santri-santriwati yang ditamatkan terdiri dari berbagai jenjang pendidikan, 6 dari Raudhatul Athfal (RA/TK), 30 dari Madrasah Ibtidaiyah (MI/SD), 44 dari Madrasah Tsanawiyah (MTs/SMP), dan 12 dari Madrasah Aliyah (MA/SMA).
Ketua Koordinator Daerah (Korda) DDI Nurul Islam Kabupaten Mimika, H. Iwan Anwar, menyampaikan bahwa penamatan ini adalah agenda rutin tahunan. Ia berharap para santri yang telah lulus dapat menjadi duta-duta yang membawa nama baik pesantren di jenjang pendidikan berikutnya.
“Kami harapkan setelah tamat dari DDI, anak-anakku bisa menjadi duta-duta yang membawa nama baik sekolah, terutama jika melanjutkan pendidikan di luar Timika,” kata H. Iwan.
Sejak didirikan pada tahun 2002, Pondok Pesantren DDI Nurul Islam telah melahirkan banyak alumni berkualitas yang kini mengisi berbagai posisi di pemerintahan maupun sektor swasta. H. Iwan menekankan bahwa kualitas pendidikan di DDI Nurul Islam mampu bersaing dengan sekolah-sekolah lain di Timika.
Melihat perkembangan pondok yang semakin meningkat setiap tahun, H. Iwan menyampaikan bahwa bagi tamatan yang ingin melanjutkan pendidikan di jenjang berikutnya di DDI, biaya pembangunan dan pendaftaran santri baru akan dibebaskan. Selain itu, santri berprestasi juga akan dibebaskan dari iuran wajib.
“Ini sebagai komitmen kami untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mendorong kemajuan pendidikan di sekolah,” tambah H. Iwan.
H. Iwan juga berharap agar tidak ada diskriminasi antara sekolah yayasan atau swasta dengan sekolah negeri, sejalan dengan tujuan pendidikan nasional untuk meningkatkan kecerdasan bangsa.
“Kami mohon dukungan dari Kemenag dan Dinas Pendidikan agar memberikan perhatian yang sama kepada sekolah yayasan. Jangan ada diskriminasi dalam pemberian bantuan seperti BOPDA,” ungkapnya.
Ia menekankan pentingnya dukungan pemerintah untuk sekolah yayasan agar dapat mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
“Kami terus berusaha meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan. Namun, jika kami dibiarkan berjalan sendiri tanpa dukungan dari dinas terkait, maka sulit untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional,” pungkas H. Iwan.(*)








Komentar