TIMIKA, pojokpapua.id – Yayasan Pelita Harapan Kamoro telah mengambil inisiatif besar dengan memulai pembangunan Rumah Transit dan Pendidikan Non Formal Yau Ma’o, sebuah proyek yang diharapkan memberikan peluang pendidikan bagi anak-anak Kamoro usia 6-12 tahun. Upacara pemberkatan dan peletakan batu pertama untuk proyek ini dilakukan secara resmi di kawasan Gorong-gorong, Timika, pada hari Senin (4/3/2024).
Proyek ini menjadi bagian dari pilot project Yayasan Pelita Harapan Kamoro, dengan PT Orica bertanggung jawab atas pelaksanaan pembangunan rumah transit Yau Ma’o. Rumah transit ini nantinya akan menjadi tempat tinggal sementara dan pusat pendidikan non formal bagi anak-anak Kamoro.
Leonardus Tumuka, pendiri rumah transit Yau Ma’o, menjelaskan bahwa pembangunan ini bertujuan untuk memberikan solusi bagi anak-anak yang seringkali ikut orang tua mereka dalam mencari nafkah. “Jika orang tua bekerja, anak-anak seringkali tidak dapat mengikuti sekolah. Dengan fasilitas ini, kami berusaha memberikan tempat yang aman dan mendidik bagi mereka,” ujarnya.
Rumah transit ini akan menjadi tempat penitipan anak-anak, dan Leo menekankan bahwa mereka juga akan mencari anak-anak yang belum diantar oleh orang tua mereka. Anak-anak yang dititipkan di rumah transit ini akan mendapatkan makan siang dan fasilitas belajar sebelum dijemput oleh orang tua mereka.
Manajemen PT Orica, diwakili oleh Trever Darby, mengapresiasi upaya ini sebagai kontribusi positif untuk masa depan anak-anak Kamoro. Stephen Lorenzen, perwakilan manajemen PT Freeport Indonesia, menambahkan bahwa keberadaan rumah transit ini muncul sebagai solusi untuk menanggulangi kenyataan bahwa banyak anak-anak Kamoro tidak bersekolah karena mengikuti orang tua dalam mencari nafkah.
“Rumah transit ini ada karena kerja sama dan kemitraan kita. Mudah-mudahan gereja juga bisa terlibat untuk memberikan dukungan spiritual kepada anak-anak ini,” ungkap Lorenzen.
Kepala Kampung Nawaripi, Nurman Ditubun, mendukung penuh program rumah transit Yau Ma’o sebagai sarana penitipan dan pendidikan anak-anak Kamoro. “Selain menjadi tempat penitipan, anak-anak juga akan belajar. Kami di Kampung Nawaripi sangat mendukung program ini,” tambahnya.
Proyek ini mencerminkan kolaborasi antara sektor swasta, yayasan, dan pemerintah dalam upaya bersama meningkatkan akses pendidikan dan kesejahteraan anak-anak di wilayah Kamoro.(*)











Komentar