TIMIKA, pojokpapua.id – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak dan Keswan) masih mencari penyebab matinya puluhan ekor babi di Timika pada Kamis (18/1/2024) di tiga wilayah yakni Jalan C Heatubun, Nawaripi dan Sempan.
Kepala Disnak dan Keswan Mimika, drh Sabelina Fitriani mengungkapkan setidaknya sudah ada 61 ekor babi yang ditemukan mati mendadak. “Penyebabnya kita masih lakukan pengujian lab,” jelasna.
Dugaan sementara, kematian puluhan ekor babi dalam kurun waktu yang sangat singkat itu disebabkan virus African Swine Fever (ASF) atau hog cholera. Namun ini masih sebatas kecurigaan dan sedang dalam proses pemeriksaan.
Disnak Mimika, sudah mengirimkan sampel ke Kantor Loka Veteriner di Jayapura untuk memastikan penyebab apakah itu disebabkan oleh African Swine Fever (ASF). Khusus untuk hog cholera adalah penyakit yang sudah endemis di Papua.
Untuk meminimalisir penyakit hog cholera, Disnak sudah melakukan kegiatan vaksinasi. Hanya saja, untuk virus ASF belum ada vaksinnya. “Yang kita khawatirkan itu ASF, tapi kita masih menunggu hasilnya dari Loka Veteriner. Semoga dalam minggu ini sudah ada,”jelas Sabelina.
Mengantisipasi menyebarnya virus, Disnak Mimika sudah melakukan beberapa upaya salah satunya dengan melakukan pendataan, pengambilan sampel darah dan mendistribusikan disinfektan karena dari gejalanya, diduga ini disebabkan hog cholera.
Disnak juga mengimbau masyarakat ataupun peternak agar tidak memindahkan babi ke lokasi lain karena dikhawatirkan justru menyebarkan virus ke babi yang ada di wilayah yang sebenarnya belum terdampak.
Apalagi, penularan virus ASF ini sangat tinggi dan cepat mencapai 90 persen. Sehingga cara yang dinilai bisa mencegah adalah dengan penyemprotan disinfektan, menjaga kebersihan kandang dan memberikan pakan yang sesuai. Tidak menjual babi yang sakit dan tidak membuang babi yang mati di sembarang tempat.
“Sekarang kita distribusi vaksin hog cholera dan disinfektan, tapi karena kita belum tahu ini virus ASF atau hog cholera, yang jelas kita sudah lakukan upaya-upaya,” imbuh Sabelina.(*)
Komentar