oleh

Idul Fitri Tanpa Gangguan, Dewan: Wujud Toleransi Umat Beragama

TIMIKA – Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1443 H/2022 M di Kabupaten Mimika berjalan dalam suasana yang aman dan damai. Umat Muslim yang merayakan hari kemenangan setiap setahun sekali ini bisa merasakan euforianya dengan situasi Kamtibmas yang kondusif. Semua ini adalah wujud dari keberagaman umat beragama di Timika yang terus menjunjung tinggi toleransi.

Untuk hal ini, Wakil Ketua Komisi B DPRD Mimika, Tanzil Azhari, Rabu (4/05/2022) mengungkapkan jika situasi kondusif selama bulan puasa sampai lebaran ini terjadi karena dukungan semua pihak. Seluruh komponen masyarakat bersama pihak TNI dan Polri bersama-sama mewujudkan Mimika yang aman dan damai. Bahkan karena toleransi yang sangat terjaga sampai saat inilah, yang menyebabkan perayaan hari besar keagamaan tetap bisa dirasakan dengan sangat khidmat.

“Alhamdulillah sampai hari ini terselesaikan, kita harus apresiasi kinerja gabungan aparat baik TNI Polisi, Ormas dan seluruh komponen yang mendukung pengamanan serta menjaga toleransi antar umat beragama,” jelasnya.

Politisi Partai Gerindra ini mengungkap ada juga yang harus diperhatikan oleh pemerintah setelah Ramadan dan Idul Fitri yang telah berjalan dengan aman yakni adanya kestabilan harga termasuk BBM yang masih tinggi.

Senada dengan hal itu, Sekretaris Komisi B DPRD, Herman Gafur juga memberikan apresiasi kepada pemerintah karena dari sekian lama akhirnya baru di tahun ini umat Muslim bisa merayakan lebaran tanpa dihalangi dengan adanya pandemi.

Dimulai dengan takbir keliling, momen lebaran kata Politisi Partai Bulan Bintang (PBB) ini, bisa terjadi karena dukungan Pemda, Forkopimda dan unsur masyarakat.

Juga sebutnya, selama Ramadan dan Idul Fitri bisa berjalan lancar aman, tertib karena masyarakat Mimika saling berkomitmen guna membangun sinergitas sehingga kerukunan umat beragama bisa terus terjaga. Toleransi antar umat beragamapun patut diacungi jempol kata Herman, karena ini yang menjadi kunci kondisi aman dan tertibnya setiap hari-hari besar keagamaan dan umat beragama bisa menjalankan ibadahnya.

Setelah lebaran, Herman juta berharap OPD terkait bisa mengintervensi harga-harga kebutuhan pokok agar kembali stabil. Ini sebutnya, bukan saja sebelum hari raya, tapi setelah hari raya khususnya harga minyak goreng yang bisa pengaruhi harga kebutuhan lain.

Evaluasi kembali pengisian BBM di SPBU, termasuk minyak tanah yang berdasarkan informasi jika pangakalan minyak tanah mendapat kuota 5000 liter sekarang menjadi 3000 liter. Ini tambahnya, harus dilihat apakah stoknya terbatas atau ada intervensi sehingga stok tetap terjaga. (*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed