TIMIKA – Warga di Kampung Keakwa Distrik Mimika Tengah membutuhkan pembangunan rumah layak huni. Selama ini puluhan Kepala Keluarga (KK) tinggal di rumah yang sudah tidak layak huni sebab bangunan rumah lapuk dan rusak.
Anggota DPRD Mimika, Amandus Gwijangge, Kamis (31/03/2022) mengungkapkan bangunan rumah semi permanen yang dibangun secara swadaya oleh warga ini masih jauh dari kata layak. “Rumah-rumah yang ada ini sudah rusak, sangat memprihatinkan, jadi mereka minta untuk dibangunkan rumah layak huni,” jelasnya.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengaku telah melihat langsung kondisi rumah warga di Kampung Keakwa dalam agenda reses tahap I di Distrik Mimika Tengah pekan lalu.
Kata Amandus, Kampung Keakwa memiliki sekitar 70 kepala keluarga. Sementara rumah sangat terbatas dan satu rumah bisa dihuni lebih dari dua kepala keluarga. Ia berharap, pemerintah tidak menutup mata terhadap kondisi masyarakat di pesisir dan tidak hanya fokus membangun di kota. “Saya harap pemerintah juga bisa sentuh masyarakat di pesisir, bangun rumah layak huni untuk mereka agar pembangunan ini juga mereka bisa rasakan,” ungkapnya.
Pembangunan rumah layak huni kata dia sudah berulang kali diusulkan lewat Musrenbang tapi belum direalisaikan. “Mereka selalu minta ke pemerintah untuk bangunkan rumah, namun realiasinya sampai sekarang belum ada, mereka minta bantu saya teruskan dan suarakan agar aspirasi ini bisa didengar pemerintah,” kata Amandus.
Selain rumah layak huni, warga juga butuh bangunan Puskesmas Pembantu (Pustu). Pustu dibutuhkan di dua kampung ini baik di Kampung Keakwa Lama maupun Kampung Keakwa Baru.
Lainya adalah soal usulan pembangunan SD juga diharapkan oleh warga, sebab jumlah anak usia sekolah dasar cukup banyak namun belum ada sekolah di sana.
Sama halnya dengan usulan warga di Kampung Karaka atau saat ini dikenal dengan Kampung Amamapare, warga minta dibangunkan gereja. Selama ini warga ibadah di balai kampung. “Jadi mereka minta dibangunkan satu gereja di sana,” ujarnya.
Dinas Pendidikan juga diharapkan bisa memperhatikan anak-anak asli dari Kampung Amamapare yang masih belum dapat menikmati fasilitas pendidikan dengan baik.
Beberapa keluhan yang disampaikan oleh warga di dua kampung pesisir ini jelas Amandus, akan dimasukan ke Pokir tahun ini khususnya untuk pembangunan fasilitas rumah layak huni, jembatan, Pustu dan sekolah.
Ia berharap usulan itu bisa terakomodir seperti pokir sebelumnya yang sudah terealiasi 4 rumah layak huni dan satu bangunan Pastori. (*)
Komentar