oleh

Dinas Pendidikan Terus Dukung Pembelajaran di Pedalaman Mimika

TIMIKA – Dinas Pendidikan terus berupaya menghadirkan layanan pendidikan di wilayah pedalaman Mimika baik pesisir maupun pegunungan agar anak usia sekolah bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Dukungan itu ditandai dengan menempatkan tenaga pendidik untuk mengajar.

Kepala Dinas Pendidikan Mimika, Jeni O Usmany, SPd MPd yang ditemui di kantornya, Selasa (22/02/2022) mengatakan Pemda Mimika telah menyediakan tenaga guru baik yang berstatus PNS, PPPK maupun guru kontrak yang disebar di semua wilayah. Untuk mengabdi sesuai tugasnya.

Dinas Pendidikan diungkapkan Jeni, bahkan menyediakan alat transportasi untuk pengantaran dan penjemputan. Itu dilakukan untuk memastikan guru benar-benar berangkat ke tempat tugas. Monitoring secara rutin juga dilakukan oleh pihak dinas untuk memantau keberadaan guru di setiap sekolah.

Hal ini dilakukan rutin setiap pergantian semester. Namun dengan kondisi geografis Mimika maka transportasi sering terkendala. Untuk wilayah pesisir, Disdik memastikan kondisi cuaca membaik karena guru menggunakan perahu.

Begitu juga dengan sekolah di pegunungan, yang bahkan tantangannya lebih besar karena memerlukan helikopter yang dari segi biaya cukup mahal. Tapi itu tidak menjadi kendala, Disdik tetap menyewa helikopter untuk transportasi guru ke Hoeya, Aroanop, Jila dan sekolah lainnya.

Jeni mencontohkan untuk sekolah di Hoeya, pihaknya memastikan mereka bisa ke tempat tugasnya dengan difasilitasi transportasi. Para guru di SD Inpres Aroanop sendiri akan diberangkatkan ke tempat tugasnya setelah pihaknya menyelesaikan pemberangkatan guru-guru yang bertugas di wilayah pesisir.

“Habis tahun baru China ini mereka (guru-guru) bergerak, yang laut dulu, baru lanjut yang digunung. Di mana laut sudah turun, baru kita drop mereka (wilayah gunung). Di mana saja kita (guru) bertugas, imani saja yang ada di Alkitab, ini tugas kita untuk anak-anak bangsa,” kata Jeni.

Jeni juga menyebutkan jika tugas mulia seorang guru memang cukup berat, apalagi jika tugasnya di wilayah dan letak geografis yang sulit. Apa yang dilakukan oleh guru saat ini ucapnya, akan ada hasilnya pada 10-20 tahun ke depan. Anak-anak penerus generasi bangsa ini bisa maju apabila sejak dini dididik oleh guru yang sepenuh hati melakukan pelayanan.

Kepala SD Inpres Hoeya, Paulus Pasulle mengungkapkan adanya dukungan dari dinas sangat membantu proses pembelajaran. Guru difasilitasi ke tempat tugas menggunakan helikopter pada awal tahun dan dijemput pada akhir tahun untuk kembali ke Timika.

Kondisi geografis Hoeya yang berada di gunung dikatakan Paulus, sangat menantang tapi para guru tetap semangat mengabdi. Di SD Inpres Hoeya ada 7 orang guru yang mengajar. Jumlah ini bertambah, sebelumnya hanya 4 orang. Penambahan ini sesuai dengan jumlah rombongan belajar mulai dari kelas 1 sampai kelas 6 dengan jumlah murid 127 orang. Selayaknya sekolah di pedalaman yang belum terjangkau internet, pembelajaran di Hoeya dilakukan dengan tatap muka dengan dukungan buku pegangan dari guru.

Dalam waktu dekat, guru SD Inpres Hoeya akan kembali ke tempat tugas setelah adanya transportasi yaitu helikopter.  “Kami berharap dalam waktu dekat bisa kembali ke tempat tugas dengan fasilitas helikopter carteran,” imbuhnya. (*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed