oleh

35 Pelajar Ikut Seleksi Program PPLPD Disparbudpora Mimika

TIMIKA, pojokpapua.id – Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga mulai menjalankan program Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar Daerah (PPLPD). Pada tahap ini dimulai dari cabang olahraga sepakbola untuk usia dini di bawah 14 tahun.

Proses seleksi mulai dilakukan dan diikuti 35 orang anak. Seleksi dipusatkan di Venue Biliar pada Selasa (19/12/2023). Seleksi yang dilakukan berupa wawancara dan tes kesehatan.

Kepala Disparbudpora Mimika, Yacob Toisuta atau akrab disapa Yopi yang hadir langsung memantau jalannya seleksi mengatakan seleksi ini ditujukan untuk program PPLPD. Ia menyatakan, proses seleksi dilakukan secara profesional tanpa intervensi dari siapapun. Apalagi kata dia, tim dokter yang dilibatkan dalam tes kesehatan bukan hanya dari Timika tapi juga didatangkan langsung dari Yogyakarta.

Ada 35 orang anak yang mengikuti seleksi. Nantinya yang terpilih hanya 22 sesuai dengan kuota yang ditetapkan untuk program ini. Setelah tes kesehatan, akan dilakukan coaching clinic yang dilakukan oleh pelatih yang sudah direkrut dan saat ini magang di Yogyakarta. “Sesudah magang akan kembali dan coaching clinic dengan peserta yang ada diseleksi umur,” terangnya.

Adapun peserta seleksi adalah hasil pemantauan dari kejuaraan sepakbola tingkat SMP yang baru dilaksanakan. Ada juga yang berasal dari dua tim yang diutus mengikuti kejuaraan U-14 dan U-15 yang belum lama ini mewakili Mimika mengikuti turnamen di Jakarta dan Jayapura.

Peserta yang lolos nantinya akan mulai menjalani program pemusatan pelatihan atau training center pada Januari mendatang. Program latihan ini akan berjalan hingga peserta lulus SMA. “Mereka akan dilatih sampai lulus SMA. Pembiayaan disiapkan oleh Pemda mulai dari perlengkapan, uang saku setiap bulan, pelatihan, konsumsi sudah lengkap bahkan tour ke Jawa untuk latihan,” terang Yopi Toisuta.

Dalam perencanaan, para peserta akan diasramakan. Namun asrama baru dibangun pada Tahun 2024 sehingga dikatakan Yopi, para pemain akan tetap tinggal di rumah dan dijemput menggunakan bus di titik penjemputan yang nantinya ditentukan.

Yopi memastikan, program yang bertujuan untuk mengembangkan talenta pemain sepak bola sejak usia dini ini diprioritaskan pada putra Papua yang memiliki potensi. “Jadi kita utamakan anak-anak Ppaua yang berpotensi. Ini langkah awal dari pemerintah untuk mengembangkan olahraga dimulai dari bola kaki, selanjutnya di cabang olahraga lain,” terang Yopi.

Selama mengikuti training center, peserta dipastikan tetap menjalani pendidikan di sekolah masing-masing. Ke depan, program ini menerapkan pola asrama. Asrama dibangun di sekitar stadion begitupun dengan fasilitas lain seperti lapangan futsal untuk latihan indoor.(*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed