TIMIKA, pojokpapua.id – Program Sekolah Rakyat yang diinisiasi oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melalui Kementerian Sosial RI, kini mendapat sambutan positif di Kabupaten Mimika. Program ini hadir sebagai upaya menyediakan ruang pendidikan informal berbasis komunitas dan kearifan lokal, khususnya bagi masyarakat yang belum terjangkau oleh sistem pendidikan formal.
Menanggapi pentingnya keberlanjutan dan dampak program ini, Tim Kajian Sa Noken—sebuah inisiatif pemuda yang diketuai oleh Hefron Tabuni, bersama para aktivis literasi, mahasiswa, dan perwakilan masyarakat—melakukan kajian mendalam melalui penyebaran kuesioner dan observasi lapangan. Kajian ini menyoroti efektivitas implementasi Sekolah Rakyat di Mimika, yang akan menjadi titik awal program ini di Provinsi Papua Tengah.
Kajian berlangsung selama lebih dari satu bulan, sejak 12 Juni hingga 28 Juli 2025. Dalam prosesnya, Tim Sa Noken melakukan pendekatan humanis dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk Lembaga Lelamasa Lemasko, dosen, mahasiswa, tokoh muda, pihak gereja, hingga masyarakat penerima manfaat dari berbagai latar belakang.
Sebanyak 1.000 kuesioner telah disebarkan, dengan 853 respons yang berhasil terdokumentasi. Dari jumlah tersebut, 823 respons menunjukkan dukungan positif terhadap keberadaan Sekolah Rakyat di Timika, menekankan pentingnya program ini untuk membantu orang tua yang tidak mampu menyekolahkan anak-anak mereka di jalur pendidikan formal.
Pada Rabu (31/7), hasil kajian tersebut secara resmi diserahkan kepada Komisi III DPRD Mimika dalam pertemuan yang berlangsung di kantor DPRD. Penyerahan dilakukan langsung oleh Ketua Tim Kajian Sa Noken, Hefron Tabuni, dan diterima oleh anggota Komisi C yang membidangi pendidikan, sosial, dan kesejahteraan rakyat.
“Sekolah Rakyat adalah bentuk nyata keberpihakan negara terhadap masyarakat akar rumput. Namun tentu diperlukan evaluasi berkala terhadap pelaksanaan dan penerimaan di lapangan. Kajian ini adalah bentuk kontribusi anak muda yang tergabung dalam Tim Sa Noken, yang turun langsung dan mendengarkan isi hati masyarakat,” ujar Hefron Tabuni.
Komisi III DPRD Mimika menyambut baik hasil kajian tersebut dan mengapresiasi keterlibatan aktif generasi muda serta elemen masyarakat dalam mengevaluasi program nasional.
Diharapkan, hasil kajian ini menjadi rekomendasi konkret dalam meningkatkan kualitas dan keberlanjutan Program Sekolah Rakyat di Mimika, serta memperkuat sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat.(*)
Komentar