oleh

Pedagang Pasar Sentral Resah Akibat Ulah Pencuri

TIMIKA – Para pedagang di Pasar Sentral Timika resah dengan ulah para pencuri yang kerap beraksi sehingga menimbulkan kerugian sampai jutaan Rupiah. Terakhir, malam kemarin salah satu pedagang di Blok H, Rosmiyati mengalami kerugian setidaknya sampai Rp 6 juta karena dagangannya digasak pencuri. Pencurian ini bukan pertama kali tapi sudah terjadi sejak November 2021 dan menyasar banyak pedagang.

Mendapat laporan dari para pedagang, Sekretaris Komisi B DPRD Mimika, Herman Gafur, Senin (9/05/2022) langsung turun ke lapak-lapak di Pasar Sentral. Herman mengatakan paling tidak pelaku pencurian harus diamankan supaya ada efek jera. Para pedagang kata dia berharap bisa nyaman dalam melaksanakan aktivitas jual beli. Setelah menutup jualan, mereka kata dia tidak khawatir barang-barangnya akan hilang.

Herman yang juga Politisi Partai Bulan Bintang (PBB) ini selanjutnya mengatakan jika persoalan pencurian di Pasar Sentral ini menjadi perhatian bersama. Dengan kejadian ini, baik kepala pasar maupun Disperindag harus mengevaluasi keamanan pasar dan ke depanya bisa menata lapak-lapak sehingga lebih aman dan tidak sampai digasak lagi oleh pencuri.

“Persoalan ini jadi perhatian kita semua, harus dukung penataan pasar. Kita harap kepala pasar dan Disperindag untuk evaluasi persoalan ini agar pedagang nyaman,” jelas Herman.

Lanjutnya, ia juga berharap para sekuriti pasar yang diberikan tanggung jawab untuk mengamankan pasar ini bisa bertugas dengan baik dan butuh komunikasi lintas sektoral antara pedagang dengan sekuriti serta kepala pasar. Pedagang yang kecurian juga harus bekerja sama dengan pihak keamanan agar pelaku pencurian bisa mendapatkan efek jera. Semua harus berperan dengan baik agar pasar ini bukan saja sebagai pasar pusat niaga, tapi juga menjadi ikon dan pasar penyangga perekonomian di Mimika.

Sementara itu, Kepala Pasar Sentral, Charles Pakage menyebut jika lapak-lapak di sini memang butuh ditata kembali. Lapak dibongkar dan diambil barangnya. Melihat beberapa kalo terjadi pencurian, pihaknya sudah pernah membawa para pelaku yang berbeda-beda ke Polsek, namun akhirnya pelaku dibebaskan karena pedagang tidak lapor. Ia juga harap dengan kejadian ini Disperindag bisa tingkatkan penjagaan, patroli dan pengawasan dengan jumlah 28 sekuriti yang bagi di Pasar SP 2. Di Pasar Sentral sendiri ada 25 sekuriti dengan dibagi tiga regu, per regu 8 orang yang patroli dari pagi sampai malam dan malam sampai pagi. Karena area pasar yang besar dan kekurangan personil maka kejadian pencurian ini sebutnya, bisa terjadi.

Ia harap, ke depan pasar bisa lebih aman apabila dilakukan perbaikan pagar keliling, pintu gerbang, pagar dikawat duri dan penambahan personil sekuriti serta lapak pedagang ditata dengan baik, karena selama ini hanya ditutup terpal saja.

Salah satu pedagang yang mengalami musibah kecurian, Rosmiyati mengatakan
pencuri mengambil sejumlah perlengkapan bayi, dalaman wanita, kaos, kemeja bahkan hanger pakaian juga diambil dengan karung. Rosmiyati menyebut pelaku diindikasikan sempat meminum minuman keras dalam melakukan aksi pencurian karena masih tertinggal botol miras dan puntung rokok. Para pencuri membobol peti kayu tempat penyimpanan baju jualanya. Rosmiyati yang mengaku mengalami kerugian sampai Rp6 juta ini berharap pemerintah bisa memperhatikan para pedagang untuk membuat lapak yang lebih baik sehingga tidak bisa lagi dibobol pencuri. (*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed