oleh

Distrik Bebas Malaria Menuju Eliminasi Tahun 2026 Dimulai di Wania

TIMIKA – Komitmen bersama distrik-distrik untuk bebas malaria menuju eliminasi tahun 2026 di mulai dari Distrik Wania.

Kepala Dinas Kesehatan, Reynold Ubra, Senin (25/04/2022) mengungkap jika fokus penanganan malaria di Distrik Wania karena melihat kemampuan sumber daya yang ada. Ini bisa dilihat dari komitmen di distrik ini sudah sangat baik dengan adanya dukungan dari kader-kader malaria.

Dengan keberadaan para kader malaria di distrik ini, angka malaria menjadi turun 45 persen dari tahun 2021 yang diukur mulai bulan Maret 2021-Januari 2022. Di lima Puskesmas sebagai piloct projects malaria termasuk Puskesmas Wania, kasus malaria mengalami penurunan. Angka tingkat kesembuhan turun hampir 70 persen, tingkat kekambuhan malaria juga turun dan tingkat kesehatan naik.

Turunnya angka malaria di Distrik Wania sendiri dikarenakan Puskemasnya memiliki fasilitas pojok malaria, kader-kader malaria dengan tenaga kesehatan yang ada memberikan informasi yakni aturan minum obat malaria dengan pemantauan langsung di rumah-rumah warga. Selain itu ada diskusi mingguan antara kader dengan pasien malaria dan Puskemas.

“Itu sebenarnya malaria tinggi di Timika karena angka kepatuhan minum obat yang jadi persoalan utama,” ujarnya.

Selain itu, 70 persen kasus malaria tidak menunjukkan gejala. Jika dilihat dari 85 ribuan kasus malaria di tahun 2021, sebenarnya terjadi peningkatan sekitar 30 ribu kasus. Hal ini bisa terjadi karena testing yang kurang. Makanya target testing malaria tahun ini harus 500 ribu test.

Sementara itu, Kepala Distrik Wania, Richard N Wakum menyebut penanganan malaria harus melibatkan seluruh RT dan masyarakat. Untuk memberantas malaria memang bukan hanya tugas pemerintah saja, namun hal ini harus didukung oleh masyarakat dengan ikut menjaga kebersihan lingkungan. Bersama para kader malaria, pihak Puskesmas Wania kata dia, akan terus bersama-sama untuk membasmi malaria di Timika khususnya di distrik ini. Pihaknya juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. (*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed