TIMIKA, pojokpapua.id – Menyikapi pertikaian antara 2 kelompok masyarakat di Kabupaten Nduga, yang telah terjadi sejak Bulan Februari 2024 lalu hingga saat ini.
Maka Kepala suku besar Nduga, Elipanus Wesareak, mengegaskan kepada kedua pihak agar segera menghentikan pertikaian.
“Saya kepala suku besar Nduga, mengimbau kepada seluruh masyarakat Nduga untuk hentikan perang suku di Kabupaten Nduga,”ucap Elipanus kepada wartawan di Timika pada Selasa (18/6/2024).
Bahkan ia menekankan agar pertikaian yang terjadi di Kabupten Nduga, jangan dibawa ke Timika.
“Perang suku di Nduga, tidak boleh bawa keluar dari Nduga. Apalagi sampai ke Timika, Wamena, Jayapura, maupun ke Nabire, yang nanti berdampak pada stabilitas keamanan,”tegas Kepala suku besar Nduga.
Lebih lanjut Kepala suku besar Nduga mengatakan, apabila ada masyarakat yang membawa permasalahan di Kabupaten Nduga ke Timika untuk menganggu stabilitas kamtibmas di Kabupaten Mimika.
Maka ia meminta agar aparat kepolisian segera mengambil tindakan tegas, dengan melakukan penindakan sesuai prosedur hukum yang berlaku.
“Beberapa hari ini, ada oknum-oknum warga yang pakai mobil jalan cari korban. Saya dengan tegas minta agar hentikan. Apabila imbauan saya ini tidak di dengar, lalu terjadi masalah maka saya akan tindak tegas,”ungkap Elipanus.
Kepala suku besar Nduga itu juga mengharapkan kepada kedua pihak yang terlibat dalam pertikaian di Kabupaten Nduga, agar sama-sama menahan diri.
Pasalnya permasalahan tersebut, akan ditangani oleh pemerintah daerah Kabupaten Nduga, para tokoh, maupun TNI dan Polri.
“Kami akan selesaikan secara kekeluargaan dengan melibatkan pemerintah daerah, tokoh-tokoh maupun pihak terkait,”kata Kepala suku besar Nduga.
Ia menjelaskan pertikaian antar 2 kelompok masyarakat yang terjadi di Kabupaten Nduga itu, disebabkan oleh permasalahan Pemilihan Legislatif (Pileg) di Kabupaten Nduga.
“Jadi persoalan yang terjadi itu penyebabnya adalah karena pileg, dalam hal perhitungan suara antara om (Paman red) dan keponakan. Perang sudah dari tanggal 15 Februari, sampai dengan hari ini,”urai Kepala suku besar Nduga.
Bahkan kata dia, sudah ada korban jiwa akibat pertikaian antar 2 kelompok masyarakat di Kabupaten Nduga itu.
“Korban dari kelompok Ikabus dan Lambani Gwijangge, dua orang. Lalu pihak sebelah yakni Tarni Wandikbo ada korban satu orang,”jelas Elipanus.(*)
Komentar