TIMIKA, pojokpapua.id – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Mimika memastikan bahwa vaksin African Swine Fever (ASF) kini sudah tersedia di Indonesia. Namun, harga vaksin yang masih sangat tinggi menjadi kendala utama dalam pelaksanaan vaksinasi massal.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Kabupaten Mimika, drh. Sabelina Fitriani, pada Rabu (16/7/2025) menjelaskan bahwa harga vaksin ASF saat ini mencapai Rp 1,5 juta untuk 10 dosis, atau sekitar Rp 150 ribu per ekor babi.
“Harganya masih sangat berat. Dengan stok yang terbatas dan harus diidentifikasi dengan baik, APBD belum mampu menanggung pembiayaan untuk vaksinasi massal,” ujar Sabelina.
Meski kehadiran vaksin memberikan harapan dalam pengendalian ASF, vaksin yang tersedia saat ini merupakan vaksin aktif, sehingga membawa risiko tersendiri. Bila sistem biosekuriti di peternakan longgar, vaksin aktif justru bisa menularkan virus kepada babi yang masih sehat.
“Karena itu, kami berharap ke depannya tersedia vaksin inaktif yang lebih aman dan minim risiko penularan,” tambahnya.
Di tengah tantangan harga vaksin yang tinggi, kabar baik datang dari perkembangan peternakan lokal. Menurut Sabelina, populasi anak babi mulai meningkat, yang berdampak langsung pada turunnya harga jual.
“Dulu anak babi bisa mencapai Rp 5 juta per ekor, sekarang sudah menyentuh Rp 3 juta. Kami optimistis harga babi siap potong juga akan ikut turun menjelang akhir tahun,” ungkapnya.
Sabelina pun mengajak kolaborasi strategis antara masyarakat dan pemerintah untuk menjaga stabilitas harga dan menghindari inflasi yang tinggi di Papua Tengah, khususnya akibat kenaikan harga daging babi.
“Kita perlu kerja sama agar harga tetap stabil. Karena jika daging babi terus di angka Rp 200 ribu per kilo, itu bisa memicu inflasi yang tinggi,” jelasnya.(*)
Komentar