TIMIKA, pojokpapua.id – Satuan Reserse Narkoba (Sat Resnarkoba) Polres Mimika mengungkapkan bahwa peredaran narkotika di wilayah Kabupaten Mimika sebagian besar berasal dari dua daerah, yakni Jayapura dan Madura.
Hal ini berdasarkan pengakuan sejumlah tersangka kasus narkotika yang telah diamankan oleh kepolisian.
“Untuk ganja, dari keterangan para tersangka sebelumnya maupun yang terbaru, seperti TYT yang ditangkap pada 15 Mei 2025, diketahui bahwa barang tersebut didatangkan dari Jayapura,” ungkap Kepala Unit Operasional (KBO) Sat Resnarkoba Polres Mimika, Iptu Hery Setiabudi, SE, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (19/5/2025).
Menurut Iptu Hery, ganja yang berasal dari Jayapura tersebut diduga kuat berasal dari Papua Nugini (PNG), yang diperoleh melalui jalur barter.
“Akses ke Papua Nugini cukup dekat. Para pelaku biasanya mendapatkan ganja dengan cara barter menggunakan barang tertentu,” jelasnya.
Terkait modus penyelundupan, Iptu Hery menjelaskan bahwa pelaku kerap menempelkan narkotika ke tubuh mereka untuk menghindari pemeriksaan di bandara.
“Mereka menempelkannya menggunakan lakban di bagian tubuh seperti paha. Hal ini dilakukan karena takut terdeteksi oleh mesin X-ray. Untuk pengiriman melalui jasa ekspedisi, kami belum mengetahui pasti mekanismenya. Namun, berkat komunikasi yang baik dengan pihak jasa pengiriman dan jaringan kami, kami berhasil mengungkap beberapa kasus,” katanya.
Sementara itu, untuk narkotika jenis sabu, pihaknya mengungkapkan bahwa sebagian besar barang tersebut dipasok dari wilayah Madura, Jawa Timur.
“Dari hasil pemeriksaan para tersangka, sebagian besar sabu berasal dari Madura,” tambahnya.
Guna mencegah peredaran narkotika melalui jalur udara, Sat Resnarkoba kini tengah menjalin koordinasi dengan instansi terkait untuk mendapatkan akses pengawasan lebih ketat di Bandara Mozes Kilangin.
“Kami sedang mengupayakan agar anggota bisa mendapatkan ID card agar bisa masuk ke terminal bandara. Karena menurut informasi yang kami terima, barang-barang ini kadang lolos hingga ke wilayah pedalaman menggunakan pesawat kecil. Timika sering dijadikan titik transit,” jelas Iptu Hery.(*)


																						








Komentar