oleh

Silaturahmi dan Toleransi Warnai Tabligh Akbar di Mimika

TIMIKA, pojokpapua.id – Ribuan umat Muslim di Kabupaten Mimika dengan penuh antusias menghadiri Tabligh Akbar dan Halal Bihalal yang digelar oleh Kerukunan Keluarga Madura (KKM) Mimika di Lapangan Eks Pasar Swadaya Timika, Selasa (22/4/2025).

Acara ini turut dimeriahkan oleh penampilan dari Majelis Sholawat Sukorejo Al Badar Mimika dan Majelis Sohibunnur, yang menambah kekhidmatan suasana.

Ketua panitia, Ustadz Abu Yazid, menyampaikan apresiasi kepada masyarakat dan seluruh keluarga besar Madura yang menunjukkan semangat luar biasa dalam menyukseskan kegiatan tersebut. Ia berharap pemerintah daerah dapat mengadakan kegiatan serupa secara rutin.

“Tabligh akbar dan halal bihalal ini adalah murni dari umat Muslim untuk kita semua. Saya berharap pemerintah daerah bisa menyelenggarakan kegiatan seperti ini satu hingga dua kali dalam setahun,” ujarnya.

Tokoh Muslim Papua, KH. Saiful Islam Al-Payage, dalam tausiyahnya mengajak seluruh umat untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dan menjaga toleransi antar umat beragama.

“Sesama Muslim adalah saudara, dan itu adalah keniscayaan. Saya mengajak semua untuk terus menjaga kerukunan dan toleransi di Mimika yang selama ini sudah sangat baik,” ucap KH. Payage.

Sementara itu, Bupati Mimika, Johannes Rettob, S.Sos., M.M., yang turut hadir, mengajak keluarga besar Madura untuk bersatu dalam membangun daerah.

“Melalui tabligh akbar dan halal bihalal ini, saya berharap umat Muslim saling memaafkan dan mampu menerapkan nilai-nilai ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Bupati Rettob.

Dalam kesempatan ini juga hadir Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur, KH. R. Ahmad Azaim Ibrahimy. Ia menyampaikan kisah tentang pentingnya halal bihalal dengan menyinggung kondisi bangsa Arab di masa jahiliyah serta peran besar Nabi Muhammad SAW sebagai pemersatu umat.

KH. R. Ahmad Fawaid As’ad turut menyampaikan bahwa salah satu penghalang dalam menerima cahaya kebaikan adalah hati yang belum sepenuhnya terbuka.

“Perselisihan di antara kita bisa menjadi penghambat datangnya rahmat dan karunia dari Allah SWT,” ungkapnya.

Acara ini menjadi momentum penting dalam memperkuat tali silaturahmi, meneguhkan ukhuwah Islamiyah, serta memperkuat komitmen bersama menjaga harmoni di tengah keberagaman Kabupaten Mimika.(*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed