TIMIKA, pojokpapua.id – Para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Mimika diwajibkan mengenakan noken dan mahkota kepala khas Amungme dan Kamoro pada setiap agenda rapat paripurna.
Kewajiban ini, menurut Politisi Golkar H. Iwan Anwar pada Rabu (12/3/2025), telah diatur dalam Tata Tertib (Tatib) DPRK Periode 2024-2029. Penggunaan noken dan mahkota tersebut bertujuan untuk melestarikan adat dan budaya lokal.
“Kita ingin suasana yang berbeda dalam setiap paripurna. Anggota dewan wajib mengenakan noken dan mahkota khas Amungme dan Kamoro untuk melestarikan budaya lokal,” ujar H. Iwan.
Aturan ini, lanjut H. Iwan, sesuai dengan isi Tatib Pasal 197 ayat 2. Selain mengenakan noken dan mahkota kepala, setiap pelaksanaan paripurna juga diwajibkan menyanyikan lagu Tanah Papua dan Eme Neme Yauware.
Tak hanya itu, penggunaan ucapan atau sapaan khas daerah seperti “Amolongo”, “Nimaowitimi”, dan “Saipi” juga harus dibiasakan di lingkungan DPRK.
“Kita sudah maju satu langkah dalam memperkuat muatan lokal Kabupaten Mimika. Maka, dewan menetapkan hal ini dalam Tatib,” jelas H. Iwan.
Dukungan untuk pelestarian budaya lokal ini disampaikan oleh salah satu anggota DPRK, Dolfin Beanal. Menurut Dolfin, kewajiban penggunaan atribut khas Papua, khususnya Amungme dan Kamoro, di lingkungan DPRK adalah langkah yang sangat baik.
“Dengan ditetapkannya penggunaan atribut khas daerah serta salam dan sapaan dalam bahasa lokal dalam Tatib, saya berharap semua anggota dewan bisa mematuhinya,” ujar Dolfin.
Ia menegaskan bahwa aturan ini berlaku tidak hanya untuk saat ini, tetapi juga bagi anggota DPRK di masa mendatang.
“Ini sudah menjadi aturan tetap dalam tata tertib dewan. Jadi siapa pun yang menjadi anggota DPRK ke depan wajib mematuhinya,” tambah Dolfin.
Dolfin juga berharap bahwa dengan mengenakan noken dan mahkota khas daerah, para wakil rakyat dapat menumbuhkan rasa memiliki dan semangat untuk melayani masyarakat dengan tulus.
“Supaya ada rasa memiliki. Jangan hanya karena kepentingan, tapi benar-benar melayani dengan niat dan panggilan hati,” pungkas Dolfin.(*)
Komentar