TIMIKA, pojokpapua.id – Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) menandatangani Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan lima yayasan mitra untuk mendukung pelaksanaan Program Kampung Sehat di Kabupaten Mimika. Penandatanganan ini berlangsung pada Jumat (15/11/2024) di Kantor YPMAK, dan melibatkan Yayasan Papua Lestari, Yayasan Ekologi Papua, Yayasan Rumsram, Yayasan Care Peduli, dan Yayasan Siklus Sehat Indonesia.
Program Kampung Sehat bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat di wilayah-wilayah terpencil di Mimika dengan strategi baru yang disebut Paket Program Pemberdayaan dan Kemandirian (P3&K). Dirancang untuk berlangsung hingga 2025, program ini akan menjangkau beberapa kampung, termasuk Tipuka, Ayuka, Nayaro, Koperapoka, serta distrik Agimuga, Jita, dan sejumlah kampung di dataran tinggi, seperti Waa Banti, Singa, dan Aroanop.
Ketua YPMAK, Vebian Magal, menjelaskan bahwa kerjasama ini menegaskan hak dan kewajiban tiap pihak dalam menjalankan program dengan fokus pada pemberdayaan masyarakat. “Program ini dirancang agar masyarakat menjadi subjek pembangunan, bukan objek. Kami berharap, setelah program selesai, masyarakat akan lebih mandiri,” ujarnya.
Wakil Direktur Program dan Monev YPMAK, Nur Ihfa Karupukaro, menambahkan bahwa dalam program ini, mitra perlu mendekati masyarakat dengan pendekatan kekeluargaan. “Kami berharap mitra menemukan hal-hal baru di lapangan dan melayani masyarakat seperti saudara sendiri,” jelas Ihfa
Program Kampung Sehat YPMAK didukung oleh hasil riset kesehatan dasar yang dilakukan PT Freeport Indonesia dan Dinas Kesehatan Mimika pada 2021. Riset ini menunjukkan bahwa malaria, stunting, akses air bersih, dan kurangnya layanan kesehatan menjadi tantangan utama di wilayah tersebut.
Manager CHD PT Freeport Indonesia, Daniel Perwira, menekankan bahwa malaria masih menjadi isu utama di Mimika, dengan tingkat Annual Parasite Incidence (API) di atas 40 persen, termasuk yang tertinggi di Indonesia. Di sisi lain, stunting menjadi perhatian di banyak kampung, sementara akses air bersih dan layanan kesehatan dasar masih perlu ditingkatkan. “Program ini berfokus pada upaya mendampingi masyarakat dengan pendekatan lokal yang tepat,” ujar Daniel.
Setiap yayasan mitra akan menjalankan fungsi yang berbeda di wilayah kerja masing-masing, Yayasan Ekologi Papua akan menangani wilayah dataran tinggi dan pesisir timur, termasuk Agimuga dan Jita. Yayasan Papua Lestari bertanggung jawab untuk wilayah tengah hingga barat Mimika. Yayasan Rumsram akan mengelola sanitasi dan air bersih. Yayasan Care Peduli bertugas sebagai pendamping lapangan. Yayasan Siklus Sehat Indonesia berperan dalam evaluasi program.
Samuel Rolin Pande, pembina YPMAK, menekankan bahwa komunikasi antara mitra yayasan, YPMAK, dan Dinas Kesehatan Mimika sangat penting untuk kelancaran program. “Komunikasi menjadi bagian penting dari laporan. Mohon agar lima yayasan ini saling berbagi informasi untuk memastikan program berjalan lancar,” ujarnya.(*)
Komentar