TIMIKA, pojokpapua.id – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mimika menggelar seminar akhir terkait studi kelayakan pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) Kabupaten Mimika Barat dan Kabupaten Mimika Timur pada Rabu, 6 November 2024. Seminar ini berlangsung di ruang rapat Kantor Bappeda dan menjadi langkah penting dalam upaya pemekaran wilayah di Kabupaten Mimika.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Septinus Timang, mengungkapkan bahwa pembahasan mengenai pemekaran di Papua memiliki sejarah yang panjang, terutama sejak era reformasi. Dalam konteks Mimika, dengan keberagaman budaya yang mencapai hampir 21 ribu orang, kebutuhan untuk pemekaran wilayah dinilai penting guna mengoptimalkan pengelolaan pemerintahan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini sejalan dengan upaya yang dilakukan oleh Bappeda Mimika untuk melakukan studi kelayakan terhadap dua DOB tersebut.
Studi ini dilakukan dengan bekerja sama bersama Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LP2M) Universitas Papua (UNIPA). Ke depan, ada pula wacana menjadikan Mimika sebagai kota madya yang bisa berkembang menjadi provinsi baru.
Septinus menjelaskan bahwa pemekaran ini bertujuan untuk meningkatkan pemerataan pembangunan, mendekatkan pelayanan pemerintahan kepada masyarakat, serta memperkuat stabilitas politik. Menurutnya, inisiatif Bappeda dalam melakukan studi kelayakan ini sangat diapresiasi oleh Pemerintah Kabupaten Mimika sebagai langkah maju menuju cita-cita bersama untuk kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Kepala Subbidang Bidang Pemerintah di Bappeda Mimika, Yosepha Fransiska Kanunggok, S.STP, menambahkan bahwa studi kelayakan ini sebelumnya sudah pernah dilakukan oleh Tata Pemerintahan namun membutuhkan pembaruan. Dengan tim dari UNIPA, studi kelayakan DOB ini mencakup berbagai faktor kebijakan baru serta faktor lokal yang perlu diperhatikan.
Mewakili LP2M UNIPA, Dr. Michael Baransano, S.P., M.Si., menjelaskan bahwa berdasarkan hasil analisis, Kabupaten Mimika Barat memiliki skor 368 untuk indikator kelayakan, yang berada dalam kategori “mampu” dengan nilai antara 340 hingga 419. Hal ini menandakan bahwa Kabupaten Mimika Barat direkomendasikan sebagai calon DOB yang layak.
Dengan hasil studi ini, diharapkan Pemkab Mimika dapat mengambil langkah strategis untuk memajukan Mimika Barat dan Mimika Timur sebagai daerah otonom baru, yang akan berdampak positif bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.(*)
Komentar