TIMIKA, pojokpapua.id – Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Mimika menggelar sosialisasi bertema keamanan siber dan layanan database pada Rabu, 30 Oktober 2024, bertempat di Hotel Horison Diana Timika. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan terkait keamanan siber di kalangan organisasi perangkat daerah (OPD) serta memperkenalkan layanan pengamanan data dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Staf Ahli Bupati Bidang Hukum, Politik, dan Pemerintahan, Septinus Timang, S.Sos., dalam arahannya menekankan pentingnya keamanan siber sebagai perlindungan terhadap data dan infrastruktur digital pemerintah. “Siber adalah praktik melindungi komputer, jaringan, aplikasi perangkat lunak, sistem kritis, dan data dari potensi ancaman digital. Organisasi memiliki tanggung jawab untuk mengamankan data guna menjaga kepercayaan serta mematuhi regulasi,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa keamanan siber membantu melindungi data sensitif dari akses yang tidak sah serta menghindari gangguan operasional akibat aktivitas jaringan yang tidak diinginkan. Menurut Septinus, penerapan keamanan siber yang baik memerlukan kolaborasi antara personel, proses, dan teknologi agar infrastruktur digital pemerintah tetap terlindungi dari ancaman siber. Di era digital yang berkembang pesat ini, digitalisasi mengubah cara hidup, pola pikir, serta cara kerja individu maupun organisasi dalam kehidupan sehari-hari.
“Harapannya, sosialisasi ini dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan siber serta memberi pengetahuan yang diperlukan untuk menjaga infrastruktur pemerintah dari potensi serangan siber,” kata Septinus.
Kepala Bidang Persandian Dinas Kominfo Kabupaten Mimika, Ricardo Mote, S.Sos., menjelaskan bahwa layanan siber dan database merupakan upaya pengamanan data berbasis kerja sama dengan BSSN. “Bidang persandian bekerja sama dengan BSSN untuk menjaga keamanan informasi di setiap OPD di Kabupaten Mimika,” jelasnya.
Mote mencontohkan beberapa OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Mimika yang memiliki basis data sensitif, seperti Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), yang menjadi prioritas untuk pengamanan.
Selain itu, Mote juga memperkenalkan Syber Cat, sebuah aplikasi komunikasi khusus yang akan digunakan oleh pimpinan daerah dan kepala OPD. Aplikasi ini dirancang untuk membatasi komunikasi hanya di antara pengguna yang telah terdaftar dan terverifikasi oleh BSSN, dengan tujuan meningkatkan keamanan percakapan antar-pimpinan di daerah.
“Layanan Syber Cat telah digunakan di enam kabupaten dan kota madya di Indonesia. Jika Kabupaten Mimika mengimplementasikan layanan ini, maka akan menjadi daerah ke-7 yang menggunakannya,” tambah Ricardo. Sebelum digunakan secara resmi, Dinas Kominfo akan melakukan sosialisasi lanjutan dan mengajukan Peraturan Daerah (Perda) sebagai dasar hukum layanan ini.
“Kami berharap dengan adanya sosialisasi ini, penerapan keamanan siber di Kabupaten Mimika dapat semakin solid, dan layanan Syber Cat bisa diimplementasikan segera setelah disetujui oleh BSSN,” pungkasnya.(*)











Komentar