TIMIKA, pojokpapua.id – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mimika menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk penyusunan dokumen evaluasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Mimika 2020-2024 serta penyusunan kamus Indikator Kinerja Utama (IKU) pembangunan Mimika untuk periode 2025-2029. FGD ini berlangsung pada 15-16 Oktober 2024 di ruang rapat Kantor Bappeda Mimika.
Penjabat (Pj) Bupati Mimika, Valentinus S. Sumito, dalam sambutannya mengatakan bahwa selama beberapa tahun terakhir, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) telah bekerja keras dalam mengimplementasikan RPJMD 2020-2024 yang menjadi pedoman strategis untuk arah kebijakan pembangunan daerah. “RPJMD ini telah menjadi pedoman strategis dalam menentukan arah kebijakan pembangunan yang diharapkan membawa manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Pada hari pertama, 15 Oktober 2024, diskusi fokus pada evaluasi pelaksanaan RPJMD 2020-2024. Evaluasi ini bertujuan memastikan bahwa berbagai upaya dan kebijakan yang diambil dalam empat tahun terakhir telah tepat sasaran dan menghasilkan manfaat optimal. Hari kedua, 16 Oktober 2024, akan membahas penyusunan kamus IKU pembangunan Kabupaten Mimika untuk periode 2025-2029, yang akan menjadi dokumen acuan dalam mengukur dan mengoptimalkan kinerja pembangunan di masa mendatang.
Valentinus menekankan bahwa evaluasi RPJMD kali ini sangat istimewa karena dilakukan di tahun terakhir siklus RPJMD 2020-2024. Evaluasi ini menjadi momen refleksi untuk menilai capaian, hambatan, dan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk perbaikan ke depan. “Pengukuran kinerja, identifikasi hambatan dan peluang, serta pengembangan strategi lanjutan akan menjadi fokus utama dalam evaluasi ini,” tambahnya.
Selain itu, penyusunan kamus IKU juga dinilai strategis. Dokumen ini akan berisi indikator-indikator yang menjadi acuan resmi bagi seluruh perangkat daerah dalam mengukur kinerja pembangunan. Kamus IKU ini diharapkan dapat meningkatkan konsistensi pengukuran, akuntabilitas, dan mendukung pengambilan keputusan berbasis data yang lebih baik.
Valentinus mengajak semua peserta FGD untuk berkontribusi aktif dengan memberikan masukan, ide, serta inovasi yang konstruktif. “Mari kita jadikan forum ini sebagai wadah untuk merumuskan solusi terbaik bagi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di Kabupaten Mimika,” katanya.
Kegiatan FGD ini diharapkan dapat menghasilkan dokumen yang solid untuk mengevaluasi kinerja pembangunan saat ini dan merancang langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Mimika ke depan.(*)
Komentar