TIMIKA, pojokpapua.id – Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak dan Keswan) berhasil memasok ayam potong lokal ke PT Plasma Usaha Mitra Selaras (PUMS) sebanyak 18 ton per bulan. Kepala Disnak dan Keswan Mimika, drh Sabelina Fitriani, MSi, menyampaikan hal ini di Rumah Potong Unggas (RPU) Pasar Sentral, Jumat (13/9/2024). Produk ayam potong dari peternakan lokal kini diterima oleh PT PUMS, PT Pangansari Utama (PSU), dan PTFI.
Dari sekitar 50 peternak lokal yang terlibat, beberapa di antaranya merupakan peternak Orang Asli Papua (OAP). “Kami sangat bangga karena produk kita akhirnya bisa masuk ke PT Pangansari,” ujar Sabelina.
Pasokan ayam potong setiap bulannya mencapai sekitar 18,333 ton, memenuhi kebutuhan PTFI dan PT PSU dengan berat per ekor ayam minimal 1,8 kg. Sabelina optimis bahwa kuota pasokan ayam potong ini akan terus meningkat ke depannya.
Dengan harga jual yang menguntungkan bagi peternak lokal, diharapkan kerja sama ini dapat meningkatkan perekonomian peternak. Sebelumnya, peternak lokal hanya menjual ayam potong pada momen hari raya, namun sekarang mereka dapat menjual setiap bulan dengan pesanan yang jelas dari Pangansari, yakni sekitar 17-18 ton per bulan.
Untuk menjaga kualitas ayam potong lokal, Disnak dan Keswan terus mendampingi dan memberikan pelatihan kepada para peternak lokal. “Peternak yang dulunya tradisional kini sudah lebih maju karena memenuhi persyaratan yang dibutuhkan oleh Pangansari dan PT PUMS,” jelasnya.
Perubahan pola pikir peternak menuju metode produksi yang lebih modern diakui Sabelina sebagai tantangan. Namun, ia menyatakan rasa bangganya atas keberhasilan para peternak mengikuti standar operasional prosedur (SOP) industri.
Manager Komersial PT PUMS, Bayu Perdana, memuji upaya Disnak dan Keswan dalam menjembatani peternak lokal. Menurut Bayu, dukungan pemerintah berperan besar dalam menjaga keberlanjutan kerja sama ini. “Kami optimis hubungan kerja sama ini akan terus meningkat jika terus dipertahankan,” kata Bayu.
Pesanan ayam potong oleh PT PUMS bersifat fluktuatif, dengan jumlah mencapai lebih dari 50 ton setiap tiga bulan. Sebagai vendor lokal, PT PUMS hanya menerima pesanan dari PTFI melalui warehouse 32.
Bayu juga terkesan dengan fasilitas penyembelihan ayam di RPU Timika yang dinilainya sangat modern dan maksimal. “Cukup bangga ada rumah potong ayam dengan fasilitas sekelas ini di Timika. Ini sangat baik untuk kemajuan ekonomi lokal,” imbuhnya.(*)
Komentar