PAPUA seringkali digambarkan sebagai daerah yang tertinggal dalam hal infrastruktur. Namun, siapa sangka di tanah Papua terdapat infrastruktur megah yang tidak kalah dengan wilayah lain di Indonesia. Bandara Mozes Kilangin, yang terletak di Kabupaten Mimika, adalah bukti nyata bahwa Papua juga memiliki fasilitas kelas dunia yang menjadi kebanggaan masyarakat setempat.
Laporan : Pojok Papua bekerjasama Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Mimika
Bandara Mozes Kilangin awalnya dibangun oleh PT Freeport Indonesia sebagai bandara khusus untuk mendukung operasional perusahaan tambang raksasa tersebut. Nama bandara ini diambil dari Mozes Kilangin, seorang tokoh besar asal Amungme yang memiliki peran penting dalam sejarah pengembangan Freeport di Indonesia.
Seiring dengan perkembangan pesat Kabupaten Mimika, kebutuhan akan jasa transportasi udara pun meningkat drastis. Tidak heran jika Bandara Mozes Kilangin kini masuk dalam daftar lima bandara tersibuk di Indonesia. Bandara ini tidak hanya melayani penerbangan antar pulau, seperti ke Sulawesi dan Jawa, tetapi juga penerbangan perintis ke wilayah pedalaman Papua. Salah satu rute populer adalah Timika ke Ilaga, Kabupaten Puncak, yang bisa mencapai 30 penerbangan per hari.
Tingginya kebutuhan transportasi udara inilah yang mendorong pemerintah pusat, melalui Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Kabupaten Mimika, untuk mengembangkan fasilitas bandara. Sejak tahun 2016, pembangunan terminal penumpang, apron, taxiway, dan fasilitas penunjang lainnya terus dilakukan. Puncaknya terjadi pada tahun 2021, menjelang pelaksanaan PON XX, di mana terminal baru mulai dioperasikan meski secara terbatas, sembari melengkapi berbagai fasilitas.
Kini, Bandara Mozes Kilangin berdiri megah dengan terminal penumpang seluas 21.000 meter persegi. Bandara ini diklaim mampu menampung hingga jutaan penumpang setiap tahun, menjadikannya sebagai bandara terbesar di Indonesia Timur, bahkan melebihi Bandara Sentani di Jayapura.
Fasilitas modern seperti garbarata (jembatan penghubung dari ruang tunggu ke pesawat) sudah tersedia, sehingga penumpang tidak perlu lagi berjalan kaki atau menggunakan bus menuju pesawat. Konstruksi bandara yang didesain dengan arsitektur modern semakin menambah kesan megah dan elegan. Menariknya, arsitek yang merancang terminal ini adalah sosok yang sama di balik desain Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, sehingga beberapa elemen interior dan eksterior di Bandara Mozes Kilangin sekilas mengingatkan pada kemewahan Bandara Soetta.
Bandara Mozes Kilangin bukan sekadar fasilitas transportasi, tetapi juga simbol kemajuan Papua yang kini semakin terhubung dengan wilayah lain di Indonesia. Sebuah bukti bahwa Papua pun bisa sejajar dengan daerah lain dalam hal infrastruktur, sekaligus memberikan harapan akan lebih banyak kemajuan di masa mendatang.(*)
Komentar