oleh

Dinsos Mimika Sosialisasikan Kampung atau Kelurahan Peduli Anak

TIMIKA, pojokpapua.id – Untuk melaksanakan pembangunan masyarakat yang berfokus pada perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak, Dinas Sosial Mimika mensosialisasikan kampung atau kelurahan peduli anak di Hotel Grand Tembaga, Kamis (18/7/2024).

Kepala Dinas Sosial Mimika, Petrus Yumte, mengatakan bahwa kampung atau kelurahan peduli anak adalah sebuah konsep yang melibatkan partisipasi aktif anak-anak, keluarga, dan masyarakat dalam memastikan kehidupan yang sehat dan aman bagi anak-anak.

“Konsep kampung dan kelurahan peduli anak diperlukan untuk pembangunan sumber daya manusia di masa depan,” ujar Yumte. Ia juga mengajak peran serta dari kepala kelurahan dan kepala kampung untuk memperhatikan anak-anak jalanan melalui program kampung peduli anak.

“Dengan kampung atau kelurahan peduli anak, kita memberi ruang kepada mereka untuk berkembang dengan benar,” tambahnya.

Yumte berharap kerja sama dari berbagai pihak dalam upaya kerja sosial ini dapat mengurai dan mengurangi dampak dari masalah sosial. Menurutnya, untuk mengurangi dampak masalah sosial khususnya yang berkaitan dengan anak-anak terlantar, bukan hanya tugas dari Dinas Sosial tetapi juga tugas semua pihak, termasuk kegiatan Posyandu di kampung atau kelurahan.

“Mari kita lakukan sesuatu, walau kecil, karena Dinas Sosial terbatas. Saya harap Posyandu berfungsi dengan baik, dan penanganan anak-anak dibangun dari Posyandu di kampung dan kelurahan,” jelas Yumte.

Yumte menambahkan bahwa persoalan anak-anak terlantar harus ditangani bersama karena banyak anak-anak di sekitar lingkungan tempat tinggal yang masih menjadi korban kekerasan dan hidup di jalanan. Data yang dirilis oleh Universitas Cenderawasih menunjukkan bahwa selain menjadi anak-anak jalanan, mereka juga tidak bersekolah, dengan jumlah sekitar 9.000 anak. Dari jumlah tersebut, 99 persen adalah anak-anak asli Papua.

“99 persen anak-anak yang hidup di jalanan ini adalah anak-anak asli Papua. Untuk membina anak-anak ini, peran keluarga sangat penting dengan mengenalkan mereka pada Tuhan dan dampaknya akan dirasakan 10-20 tahun ke depan,” pungkas Yumte.(*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed