oleh

Pemkab Puncak Kembali Gelar Gerakan Pangan Murah

ILAGA, Pojokpapua.id – Pemerintah Kabupaten Puncak, melalui Dinas Ketahanan Pangan bekerjasama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TIPD), kembali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) pada Kamis (4/6/2024) di Ilaga. Kegiatan ini bertujuan untuk mengendalikan inflasi sekaligus menyediakan pangan murah bagi masyarakat di Kabupaten Puncak.

GPM kali ini mendapatkan sambutan antusias dari warga Puncak, terbukti dengan panjangnya antrean masyarakat yang hadir. Sebanyak 1.500 paket sembako yang terdiri dari sembilan jenis bahan pokok, seperti beras premium 5 kg, gula 1 kg, kopi, sabun daiya, ikan kaleng, vetsin, garam, dan mi instan, habis terjual dengan harga per paket Rp 100 ribu.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Puncak, Otto Alom, S.So., menyatakan bahwa GPM ini bertujuan untuk memberikan keringanan harga kepada masyarakat, mengingat harga barang di kios-kios sangat mahal. “Di kios-kios, harga bahan pokok bisa mencapai Rp 400 ribu. Melalui GPM, kami menjual satu paket sembako hanya seharga Rp 100 ribu untuk meringankan beban masyarakat,” ujarnya.

Otto menambahkan bahwa meskipun GPM tidak dilaksanakan setiap hari, diharapkan kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat. “Ini adalah kegiatan GPM tahap kedua. Tahap pertama sudah dilaksanakan pada bulan April lalu, dan tahap ketiga direncanakan pada bulan Desember mendatang di Ilaga, Sinak, dan Beoga,” jelas Otto.

Penjabat Bupati Puncak, Ir. Darwin H.L. Tobing, MM., memberikan apresiasi kepada Dinas Ketahanan Pangan dan jajarannya atas pelaksanaan GPM ini. “GPM adalah salah satu cara pemerintah untuk membantu masyarakat dalam menghadapi kesulitan ekonomi, terutama dalam membeli bahan kebutuhan pokok. Kami memang tidak bisa melaksanakan GPM setiap hari, tetapi kami rencanakan setiap triwulan atau empat kali setahun,” terang Darwin.

Darwin juga berpesan kepada warga untuk tidak menjual kembali barang yang telah dibeli melalui GPM, melainkan untuk digunakan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Barang-barang ini seharusnya bisa digunakan untuk dua atau tiga hari. Jika dijual kembali, kalian hanya akan membeli dengan harga yang lebih mahal,” tuturnya.

Jumiance K, salah seorang warga, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas program pemerintah ini. “Dengan Rp 100 ribu di pasaran, mungkin hanya cukup untuk membeli minyak goreng, tapi hari ini saya bisa mendapatkan beberapa barang kebutuhan. Ini sangat membantu,” katanya dengan penuh syukur.(*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed