oleh

Sosialisasi Keprotokoleran Bagi OPD Pemkab Mimika

TIMIKA, pojokpapua.id – Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Mimika mengajak Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan lintas sektor terkait untuk melaksanakan keprotokoleran dengan baik di daerah ini. Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan OPD serta instansi dan mitra-mitra pemerintah tentang keprotokolan, sehingga semua kegiatan di daerah, terutama yang melibatkan pimpinan daerah atau perwakilannya, dapat berjalan dengan lancar.

Kabag Humas dan Protokol, Ali Abbas Sermaf, mengatakan bahwa sosialisasi ini memberikan ilmu penting kepada seluruh OPD dan instansi terkait. “Tujuannya adalah agar semua pihak memahami apa itu keprotokoleran, sehingga acara yang diselenggarakan bisa berlangsung dengan baik,” jelas Ali.

Pasca kegiatan sosialisasi ini, ia berharap ada komunikasi yang lebih baik untuk persiapan kegiatan-kegiatan yang melibatkan kepala daerah. “Persiapan kegiatan harus ada koordinasi dulu dengan kami agar semua acara di Kabupaten Mimika dapat berjalan dengan sukses,” ungkapnya.

Kepala Bagian Protokol, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Firmansyah Rasyid, menjelaskan bahwa keprotokoleran adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan dalam acara kenegaraan atau acara resmi, meliputi tata tempat, tata upacara, dan tata penghormatan sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan atau kedudukannya dalam negara, pemerintah, atau masyarakat. “Protokoler itu mengatur pimpinan, bukan hanya mengatur teman-teman sebaya. Kita harus paham akan aturannya terlebih dahulu,” jelas Firmansyah.

Firmansyah juga menekankan tiga prinsip utama dalam keprotokoleran, yaitu benar, baik, dan indah. “Kita harus pahami aturannya, etikanya, dan estetikanya, karena protokoler itu akan menampilkan citra daerah, bukan citra diri kita sendiri, tapi itu mewakili bagaimana citra daerah dan pimpinan kita di lapangan,” ungkapnya.

Dalam keprotokoleran, ada tiga aspek utama yang diatur: tata tempat, tata upacara, dan tata penghormatan. “Kita harus bisa mengatur acara dengan baik, memberikan penghormatan kepada pimpinan dan tamu yang datang,” kata Firmansyah. Intinya, semua adalah untuk menjaga citra pimpinan dan daerah agar hubungan antar sesama daerah, provinsi, bahkan negara, tetap baik.

Firmansyah juga menekankan pentingnya memahami aturan dalam keprotokoleran. “Jangan sampai kita berdebat di lapangan terkait acara karena tidak paham aturan, yang berujung pada debat kusir,” jelasnya. Selain itu, ia mengingatkan bahwa yang bergerak di bidang keprotokoleran harus menjaga komunikasi dan kerja sama dengan sesama agar tidak ada kesalahpahaman di lapangan.(*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed