oleh

55.570 Anak di Mimika Jadi Target Imunisasi Polio

TIMIKA, pojokpapua.id – Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika melalui Dinas Kesehatan menargetkan 55.570 anak untuk menerima imunisasi polio dalam program Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Mimika, Fransiska Tekege, dalam pertemuan Rapat Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit Tingkat Kabupaten dalam rangka Sosialisasi PIN Polio yang berlangsung pada Jumat (18/5/2024) di Hotel Grand Tembaga.

Pada pertemuan yang dihadiri oleh perwakilan fasilitas kesehatan di Mimika itu, Fransiska mengungkapkan bahwa polio merupakan penyakit menular yang sangat berbahaya, terutama bagi anak-anak, karena dapat menyebabkan kelumpuhan permanen dan bahkan kematian. “Upaya pencegahan melalui imunisasi sangatlah penting untuk melindungi generasi penerus dari ancaman penyakit ini,” ujar Fransiska.

Sub PIN Polio tahun ini menargetkan anak-anak berusia 0 hingga 7 tahun 11 bulan 29 hari, tanpa memandang status imunisasi sebelumnya. “Program ini bertujuan untuk mencapai cakupan imunisasi yang tinggi dan merata, sehingga dapat mencegah penyebaran virus polio di masyarakat Mimika,” tambahnya.

Pelaksanaan Sub PIN Polio di Kabupaten Mimika akan dimulai serentak pada tanggal 27 Mei 2024. Program ini akan dilaksanakan dalam dua putaran, Sub PIN NOPV2 pada tanggal 27 Mei 2024 dan Sub PIN BOPV dengan jarak minimal 4 minggu setelah putaran pertama selesai. Masing-masing putaran akan dilaksanakan selama satu minggu, ditambah lima hari untuk sweeping, dengan target cakupan 95%.

Rincian sasaran Sub PIN di Mimika mencakup usia 0-59 bulan ada 30.969 anak, usia 5-6 tahun ada 16.195 anak dan usia 7 tahun ada 8.406 anak sehingga total anak yang menjadi target imunisasi Polio sebanyak 55.570 anak

Pemerintah Mimika telah melakukan berbagai persiapan untuk memastikan kesuksesan program ini. “Kami memastikan ketersediaan vaksin polio dan logistik imunisasi sesuai kebutuhan, menyediakan petunjuk teknis pelaksanaan PIN, serta melakukan advokasi, sosialisasi, dan pelaksanaan monitoring serta evaluasi harian,” jelas Fransiska.

Kasus polio yang ditemukan di Yahukimo, Mimika (di Kampung Gimbi), dan Asmat memicu penetapan status KLB (Kejadian Luar Biasa) Polio di tiga provinsi dan status darurat KLB di dua provinsi. “Berdasarkan SK Penetapan Mimika sebagai KLB Polio, kami telah membentuk tim penanggulangan KLB dan melakukan berbagai langkah untuk memastikan cakupan imunisasi yang optimal,” terang Fransiska.

Upaya lainnya termasuk penguatan imunisasi rutin, sosialisasi kepada masyarakat, pelacakan anak yang belum mendapatkan imunisasi lengkap, serta pemantauan cakupan harian Sub PIN dan tindak lanjut terhadap kendala di lapangan.

Pemerintah daerah juga mengeluarkan SK Bupati dan edaran Sekda tentang status KLB Polio dan pembentukan tim penanggulangan KLB. Selain itu, pelibatan masyarakat, termasuk kader Posyandu, media massa, Babinsa, BabinKamTibmas, serta pegawalan tim medis oleh petugas keamanan, menjadi bagian dari strategi untuk memastikan pelaksanaan Sub PIN Polio berjalan lancar.

Dengan berbagai langkah ini, diharapkan program Sub PIN Polio di Kabupaten Mimika dapat mencapai target cakupan dan melindungi anak-anak dari risiko kelumpuhan dan dampak buruk lainnya akibat penyakit polio.(*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed